Berita Internasional
Sekelumit Kisah Saddam Hussein, Tetap Bertahan Meski Merasa Tak Aman dan 'Digoyang' Amerika
Setelah bangun tidur, kegiatan pertama yang selalu dilakukan adalah berenang. Di semua istana dan rumahnya ada kolam renangnya.
SERAMBINEWS.COM - Walau sangat berkuasa dan menjadi penguasa tunggal, menurut Mark Bowden dalam tulisannya Tales of the Tyrant, Saddam Hussein tetap merasa tidak aman.
Ia tidak pernah tidur di istananya, yang konon jumlahnya sekitar 28 buah.
Ia selalu tidur berpindah-pindah di tempat rahasia. Setiap hari hanya tidur 4 - 5 jam.
Setelah bangun tidur, kegiatan pertama yang selalu dilakukan adalah berenang. Di semua istana dan rumahnya ada kolam renangnya.
Di negeri padang gurun seperti Irak, air adalah simbol kekayaan dan kekuatan. Itu sebabnya, Saddam Hussein mewujudkan simbol itu dalam berbagai bentuk - air mancur, kolam renang, dan air terjun – dan ada di mana-mana.
Dengan rajin berenang, ia ingin tetap terlihat tampil fit dan sehat.
Baca: Mengejutkan! Pria yang Dulu Jadi Pacar Gadis Ini, Kini Jadi Suami Adiknya Sendiri, Kok Bisa?
Baca: Malam Ini, Rateb Seribee di Lapangan Darussalam
Seorang penguasa tidak boleh tampil lemah di depan rakyatnya, apalagi sakit-sakitan. Mengapa? Kelemahan akan mengundang banyak persoalan, termasuk kudeta.
Ia konon juga mencat rambutnya agar tetap terlihat hitam dan selalu berusaha untuk tidak memakai kacamata di depan umum.
Ketika ia harus berpidato, para pembantunya akan mencetak huruf-huruf naskah pidato dalam ukuran besar.
Bahkan, saking besarnya, konon satu halaman kertas hanya berisi beberapa baris.
Itu sebabnya, ketika beberapa waktu silam ia tampil di layar televisi membacakan pidato tanggapan terhadap serangan Amerika Serikat dan sekutunya, dengan berkacamata minimbulkan banyak pertanyaan dan keraguan di pihak Amerika Serikat. Benarkah ia Saddam Hussein?
Keraguan itu muncul lantaran saat tampil ia juga tampak lebih gemuk. Dalam hal selera makan, konon, Saddam sangat menyukai lobster, udang, ikan, dan daging tanpa lemak.
Makanan sehari-hari disiapkan oleh juru masak didikan Eropa dan di bawah pengawasan Himaya, pengawal pribadi Saddam. Namun, ia terkadang makan malam di restoran yang ada di Baghdad.