Berita Internasional
Sekelumit Kisah Saddam Hussein, Tetap Bertahan Meski Merasa Tak Aman dan 'Digoyang' Amerika
Setelah bangun tidur, kegiatan pertama yang selalu dilakukan adalah berenang. Di semua istana dan rumahnya ada kolam renangnya.
Bila makan di luar, para staf keamanannya akan menyerbu dapur dan memerintahkan agar panci tempat masak, wajan, piring, dan segala perlengkapan masak serta makan lainnya dicuci bersih-bersih.
Saddam menghargai dunia masak-memasak bahkan sangat memujinya.
Ia lebih suka ikan ketimbang daging, dan makan banyak buah-buahan dan sayuran segar. Ia konon juga suka minum anggur sebagai teman makan kudapan; anggur kesukaannya Mateus rose.
Yang menarik, di lengan kanannya ada tato: tiga bulatan warna biru tua, dekat pergelangan tangannya. Tato itu dibuat ketika ia masih kecil.
Ada semacam tradisi di desanya dulu, anak laki-laki berusia lima atau enam tahun ditato, yang merupakan tanda sukunya. Anak-anak perempuan juga diberi tanda di dagu, dahi, atau pipinya.
Baca: Ummat Charity dan KSDA Salurkan Bantuan Pengungsi Rohingya
Baca: Ustaz Somad Ajak Warga Tingkatkan Silaturahmi
Banyak orang yang tidak tahu, Saddam sangat rakus bacaan, lahap membaca.
Segala macam bacaan dilahapnya, mulai dari buku-buku fisika hingga roman. la sangat menyukai sejarah militer dan perjuangan bangsa Arab.
Juga buku-buku sejarah tokoh-tokoh besar, dan mengagumi Winston Churchill, perdana menteri Inggris (1940 - 1945; 1951 - 1955).
Kesukaannya membaca itu mendorong Saddam menulis dua novel yang diberi judul Zabibah and the King dan The Fortified Castle.
Karya ketiganya, sebuah fiksi belum diberi judul dan akan segera diterbitkan.
Selain membaca, Saddam juga senang menonton televisi, dengan memonitor stasiun TV Irak, juga CNN, Sky, al Jazeera, serta BBC. la juga gemar nonton film, terutama yang ceritanya tentang intrik, pembunuhan, dan konspirasi.
Baca: Hasil MotoGP Americas 2018 - Marc Marquez Juara dan Raih Kemenangan Keenam Beruntun di Austin