Duka dan Misteri di Balik Tragedi Sumur Minyak
KEBAKARAN dan ledakan sumur minyak di Dusun Bhakti, Gampong Pasir Putih, Kecamatan Ranto Peureulak
KEBAKARAN dan ledakan sumur minyak di Dusun Bhakti, Gampong Pasir Putih, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur, Rabu (25/4) dini hari menyisakan duka dan misteri.
Untuk mengetahui lebih dalam bagaimana tragisnya peristiwa itu, Serambi ikut bersama Ketua Fraksi Partai Aceh DPRA, Iskandar Usman Al-Farlaky mengunjungi rumah korban meninggal akibat ledakan sumur minyak tersebut.
Kedatangan Iskandar Usman bersama rombongan ke rumah duka disambut dengan suka cita oleh keluarga korban. Setiap rumah korban yang disambangi diselimuti suasana duka dan kesedihan. Sejumlah warga juga tampak silih berganti melayat.
Iskandar Usman berpesan agar keluarga korban tabah menghadapi musibah ini dan bersama-sama mendoakan agar arwah almarhum ditempatkan pada tempat terbaik.
Di sela-sela kunjungan Ketua Fraksi Partai Aceh DPRA ke rumah almarhumah Wahyuni, Serambi sempat berbincang-bincang dengan Hasbuh terkait kepergian istri tercintanya, bernama Wahyuni.
Hasbuh mengatakan, Rabu (25/4) dini hari sekitar pukul 01.30 WIB itu istrinya dibangunkan oleh si Mur (tetangganya) diajak mengambil minyak mentah ke lokasi sumur yang telah menyembur. Jarak rumah mereka dengan lokasi ledakan sekitar 400 meter.
“Istri saya dibangunkan oleh si Mur dan diajak meleles minyak. Saat itu, saya tidak sadar jika istri saya pergi karena tertidur lelap,” ungkap Hasbuh.
Hasbuh mengaku ia mengetahui istrinya tak lagi berada di rumah setelah mendengar suara ledakan, dan suara teriakan seseorang minta tolong.
“Suara orang minta tolong dan berteriak terjadinya kebakaran sampai ke rumah saya,” ungkap Hasbuh.
Kemudian, ungkap Hasbuh, ia langsung pergi menuju lokasi kebakaran.
Setibanya di sana ia melihat istrinya dan sejumlah warga lainnya telah terbakar dalam kobaran api.
“Saya melihat istri saya terbakar dengan jarak sekitar 7 meter, tapi saya tak kuasa untuk membantu karena api sangat panas. Istri saya meninggal di lokasi kejadian dan baru bisa dievakuasi setelah api berhasil dipadamkan mobil pemadam kebakaran,””jelas Hasbuh.
Selanjutya jenazah istrinya dievakuasi ke Puskesmas Ranto Peureulak, Aceh Timur dan dikebumikan Kamis pagi.
Kepergian istrinya, meninggalkan duka sangat mendalam terhadap keluarga, terutama terhadap kelima anaknya yang terdiri dari tiga anak laki-laki Rifki Wahyudi, Rahmat Fajar, Iqbal Faizin, dan dua anak perempuan Rifka Oktara, Septylia Jasmin.
“Anak-anak saya sering menangis teringat ibunya,” kisah Hasbuh sambil mengusap tetesan air mata di pipinya.