Breaking News

Wali Nanggroe dan Pangdam IM Baca Puisi di Panggung Maestro Taman Budaya Aceh

Kegiatan tersebut diselenggarakanTaman Budaya Aceh sebagai bagian dari apresiasi sastra.

Penulis: Fikar W Eda | Editor: Muhammad Hadi
Pangdam Iskandar Muda, Mayjen TNI Teuku Abdul Hafil Fuddin SIP MH dan Wali Nanggroe Tgk Malik Mahmud Al Haytar, ikut tampil baca puisi di Taman Budaya Aceh (TBA), Sabtu (28/4/2018) malam 

Laporan Fikar W.Eda | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Pangdam Iskandar Muda, Mayjen TNI Teuku Abdul Hafil Fuddin SIP MH dan Wali Nanggroe Tgk Malik Mahmud Al Haytar, tampil baca puisi di Taman Budaya Aceh (TBA), Sabtu (28/4/2018) malam.

Keduanya sebagai pembaca puisi tamu di "Panggung Puisi Maestro bersama Fikar W.Eda dan Rangkaian Bunga Kopi."

Kegiatan tersebut diselenggarakanTaman Budaya Aceh sebagai bagian dari apresiasi sastra.

Baca: Penyair Fikar W Eda Baca Puisi Sepiring Mie Aceh, Secangkir Kopi Gayo di Taman Budaya

Pembaca puisi tamu lainnya di acara tersebut, adalah Wakil Gubernur Aceh periode 2007-2012, Muhammad Nazar, membacakan puisi karyanya tentang renungan kemanusiaan, dan anggota DPRA, Hj. Ismaniar membacakan puisi 'Bener Meriah.'

Pangdam membacakan 'Seribu Seulanga' puisi yang sarat dengan suara perdamaian.

Sementara Tgk Malik Mahmud membacakan 'Inilah Aceh' puisi yang melukiskan tentang keberagaman Aceh. 

Baca: Pria Asal Blang Awe Meuredu Ini Banting Parang di Warung Kopi, Warga Panik dan Lapor Polisi

Keduanya mengaku menyenangi seni, tapi jarang tampil baca puisi.

Tgk Malik Mahmud menyebutkan, inilah yang perdana dirinya baca puisi di panggung sastra.

Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Abdul Hafil Fuddin SH SIP MH dalam pengantarnya mengatakan, mereka-mereka yang menjaga budaya akan membuat negaranya berhasil, seperti negara Jepang, China, India yang sangat hormat dengan tradisi dan budaya negaranya.

Baca: VIRAL, Video Santriwati Dayah di Aceh Baca Puisi “Sukma Fana dan Mati”

Pangdam juga mengatakan, puisi juga sebagai media kritik, dan yang dikritik jangan marah, melainkan merenungkannya sebagai sebuah interospeksi.

"Kalau masih ada yang mengkritik, itu artinya masih sayang," katanya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved