Ketika Anak Yatim Terseret Arus Krueng Aceh Saat Mandi, Dua Bocah Lainnya tak Berdaya Untuk Menolong
Keduanya hanya terdiam dan terduduk di tepian sungai saat melihat korban terseret arus kencang
Penulis: Misran Asri | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Misran Asri | Jantho
SERAMBINEWS.COM, JANTHO - Razalul Fahlefi (7) bocah malang seorang anak yatim warga Gampong Limo Lamluweung, Kecamatan Indrapuri, Aceh Besar, hilang terseret arus di aliran Krueng Aceh, Gampong Lamleubok, di kecamatan sama, Selasa (1/5/2018) siang.
Kapolres Aceh Besar, AKBP Drs Heru Suprihasto SH melalui Kapolsek Indrapuri, Ipda Muksin SH mengatakan, Selasa siang, sekitar pukul 11.30 WIB, bocah Razalul, bersama dua teman sepermainannya, Aqil Farhan (9) dan Muntazar Rizki (10) dari desa yang sama, mandi ke sungai Lamleubok.
Baca: Acara Perpisahan Murid SD Bireuen di Waterboom Kuta Malaka Tragis, Satu Orang Benar-benar Berpisah
Baca: Kelebihan Muatan, Boat Getek yang Angkut Pelajar hilang Keseimbangan dan Tenggelam di Sungai Tamiang
"Korban bersama Aqil dan Muntazar, dua temannya dari Gampong Limo Lamluweung berjalan kaki, tujuan mandi di sungai Lamleubok yang merupakan bekas galian c. Begitu tiba di sana, ketiga bocah itu langsung mandi di arus sungai yang tengah deras," kata Muksin, kepada Serambinews.com.
Menurut keterangan Aqil dan Muntazar, lanjut Muksin, korban Razalul mandi secara terpisah dari keduanya dan berada di arus yang deras.
Lalu, tiba-tiba korban Razalul terbawa arus.
Baca: Seorang Remaja Kampung Asir-Asir Ditemukan Tewas Tenggelam di Sungai Peusangan
Baca: 5 Fakta Tentang Tentara yang Meninggal Setelah Selamatkan Puluhan Anak dari Tank Tenggelam
Melihat kejadian tersebut Aqil dan Muntazar, lanjut Kapolsek Indrapuri ini, kedua bocah itu tak dapat berbuat banyak dan tidak mampu menolong saat melihat korban terseret arus kencang.
"Keduanya hanya terdiam dan terduduk di tepian sungai saat melihat korban terseret arus kencang. Kondisi kedua bocah itu pun saat ini masih terguncang," ungkap Muksin.
Ia menjelaskan, sekitar setengah jam Aqil dan Muntazar duduk di tepian sungai itu, keduanya pun memutuskan pulang ke rumah masing-masing dan menceritakan kepada ibu mereka.
Baca: Joseph Goebbles, Sang Propaganda Nazi, Pembenci Yahudi dan Pengagum Hitler, Begini Akhir Hidupnya
Baca: BREAKING NEWS: Warga Ingin Jaya Tenggelam di Krueng Aceh