Sumur Minyak Meledak
Massa Hadang Mobil Dirjen Kemensos RI dan Bupati Aceh Timur, Tuntut Sumur Minyak Dilegalkan
Massa meminta pemerintah agar mengizinkan rakyat mengelola sumur minyak tradisional di Kecamatan Ranto Peureulak.
Penulis: Seni Hendri | Editor: Safriadi Syahbuddin
Seni Hendri | Aceh Timur
SERAMBINEWS.COM, IDI - Kunjungan dua Dirjen Kementerian Sosial (Kemensos) RI ke sumur minyak sekaligus menyerahkan santunan kepada korban luka dan ahli waris korban meninggal dunia di Gampong Pasir Putih, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur, Jumat (4/4/2018) diwarnai unjuk rasa.
Amatan Serambinews.com, usai memberikan santunan kepada keluarga korban dan ahli waris, Dirjen di Kemensos RI Harry Hikmat, didampingi Bupati H Hasballah Bin HM Thaib, meninjau lokasi sumur minyak.
Usai meninjau sumur minyak sekitar pukul 11.00 WIB, dengan dikawal mobil voorijder, Dirjen dan rombongan kembali ke RSUD dr Zubir Mahmud untuk menjenguk korban luka bakar yang dirawat.
(Baca: Saat Meledak, Sumur Minyak Tradisional Semburkan Minyak Setinggi Pohon Kelapa)
(Baca: Tokoh Peureulak Sebut Tragedi Sumur Minyak di Aceh Timur Kesalahan Bersama, Jangan Asal Tangkap)
(Baca: 4 Tersangka Kebakaran Sumur Minyak Berikan Kuasa Hukum Kepada YARA, Ini Langkah Pertama Dilakukan)
Namun, iringan rombongan Dirjen, dan Bupati tersebut dihadang massa. Tapi aparat TNI/Polri dengan sigap memberikan pengawalan.
Massa meminta pemerintah agar mengizinkan rakyat mengelola sumur minyak tradisional di Kecamatan Ranto Peureulak.
"Kami harap pemerintah mengizinkan masyarakat mengelola sumur minyak dan tidak melakukan penutupan," ungkap Asrul didukung warga lainnya.
"Kami juga meminta pemerintah membebaskan saudara kami yang ditahan di Mapolres Aceh Timur," teriak warga.
Simak 2 video di bawah ini: