Dollar AS Menguat, Rupiah Kembali Loyo, Ini Penyebabnya

Pelemahan rupiah di pasar spot terjadi di tengah penguatan sebagian besar mata uang Asia

Editor: Muhammad Hadi
Kontan
Ilustrasi 

SERAMBINEWS.COM - Hanya bertahan di bawah level Rp 14.000 per dollar Amerika Serikat (AS) sehari, rupiah kembali loyo alias melemah.

Rabu (30/5/2018) pukul 10.14 WIB, nilai tukar rupiah di pasar spot melemah 0,22% ke Rp 14.026 per dollar AS dari posisi Senin lalu pada Rp 13,995 per dollar AS. 

Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) berada di Rp 14.032 per dollar AS, menguat 0,23% jika dibandingkan dengan posisi Senin lalu pada Rp 14.065 per dollar AS.

Baca: George Soros Peringatkan Krisis Finansial Besar Akan Terjadi, Negara Mana yang Terancam?

Pelemahan rupiah di pasar spot terjadi di tengah penguatan sebagian besar mata uang Asia.

Hanya dollar Hong Kong dan yen yang juga melemah terhadap dollar AS pada hari ini.

Sementara itu, indeks dollar makin melambung.

Indeks yang mencerminkan nilai tukar dollar AS terhadap mata uang utama dunia ini mencapai level tertinggi tahun ini pada 94,96.

Indeks dollar naik dalam empat hari perdagangan berturut-turut dan terus bertahan di atas level 94.

Baca: Obat Kuat BI belum Bertenaga, Rupiah Masih Loyo Terhadap Dollar AS

Analis Monex Investindo Futures, Putu Agus Pransuamitra mengatakan, pelemahan rupiah disebabkan meningkatnya ketidakpastian politik di Italia.

Hal ini didorong oleh gagalnya pembentukan pemerintahan baru oleh Presiden Italia, Sergio Mattarella.

Di sisi lain, pihak oposisi mempertimbangkan pemakzulan terhadap presiden Italia tersebut.

"Investor pun beralih ke aset safe haven atas peristiwa ini," katanya.

Dollar AS tengah menguat setelah rencana pertemuan antara Presiden Donald Trump dan Kim Jong Un mulai menemui titik terang. 

Baca: Saat Rupiah Melemah Terhadap Dollar AS, Ringgit Malaysia dan Baht Thailand Justru Menguat

Terlepas dari itu, Putu bilang bahwa ruang penguatan bagi rupiah masih cukup terbuka pada hari ini.

Hal tersebut dengan catatan, Bank Indonesia benar-benar mewujudkan rencana kenaikan suku bunga acuan BI 7 day reverse repo rate.

Ia pun memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp 13.945-Rp 14.070 per dollar AS pada penutupan nanti.(*)

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved