Citizen Reporter
Banda Aceh Sepi, Sabang Membludak, Ada Apa di Pulau Weh?
Diperkirakan sekitar 500 unit mobil dan sepeda motor menumpuk di area pelabuhan, menunggu antrean naik kapal tujuan Sabang.
Laporan Warga: Hasan Basri M Nur
SEJAK hari pertama lebaran Idul Fitri 1439 H, Jumat (15/6) sampai Sabtu (16/6), suasana di pusat kota Banda Aceh tampak sepi, nyaris tidak terdapat aktivitas warga.
Sebaliknya, sejak Sabtu sampai Minggu massa terkonsentrasi di Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheu.
Diperkirakan sekitar 500 unit mobil dan sepeda motor menumpuk di area pelabuhan, menunggu antrean naik kapal tujuan Sabang.
Amatan saya, sebagian mobil-mobil itu bernomor polisi luar Banda Aceh dan luar Aceh.
Kebanyakan adalah plat BK dan B. Ini menunjukkan pemiliknya adalah tamu dari luar yang hendak mengisi waktu libur bersama keluarga ke destinasi wisata andalan Aceh, Sabang.

(Baca: Banda Aceh Sepi Ditinggal Mudik, Lihat Foto-fotonya di Sini)
(Baca: Panas Bumi Sabang Mulai Dibor)
Di loket penjualan tiket massa tampak dengan penuh kesabaran mengantri.
Sebagian dari mereka tidur di bawah tenda yang mereka bawa sendiri.
Amatan saya, terdapat tiga kapal roro (kapal lambat) yang melayani penumpang, yaitu KMP BRR, KMP Tanjung Burang, dan KMP Papuyu.
Selain itu terdapat beberapa kapal cepat (express) yang diperuntukkan kepada penumpang tanpa mobil atau sepeda motor.

Namun, kapal-kapal itu tidak mampu mengangkut semua penumpang, terutama sepeda motor dan mobil.
"Antrean mobil untuk besok pagi saat ini sudah lebih dari 100 unit, dan ini akan terus bertambah," kata petugas tiket kapal roro, Sabtu sore (16/6).
Suasana di dalam kapal tampak penuh dan padat. Sebagian penumpang terpaksa berdiri dan sebagian lainnya menggelar tikar di lantai kapal.

Beberapa penumpang yang sempat diwawancarai mengaku datang secara khusus dari Medan dan sudah menunggu di pelabuhan Uleelheu sejak malam.
Pemandangan di pusat kota Sabang dipenuhi para turis Nusantara.