Breaking News

Akibat Badai, Banyak Tiang Listrik Tumbang

Akibat badai dan angin kencang yang melanda Aceh sejak 18-20 Juni 2018 banyak tiang listrik di pinggir

Editor: bakri
SERAMBINEWS.COM/KHALIDIN
JARINGAN dan Tiang PLN Cabang Subulussalam rusak akibat ditimpa pohon dan tanah longsor setelah diguyur hujan disertai angin kencang 

* PLN Buka Posko Respons Gangguan

BANDA ACEH - Akibat badai dan angin kencang yang melanda Aceh sejak 18-20 Juni 2018 banyak tiang listrik di pinggir jalan nasional, provinsi, dan kabupaten/kota tumbang di sejumlah kabupaten dan kota dalam provinsi paling barat Indonesia ini.

Tiang listrik yang tumbang itu pada umumnya karena ada pohon besar yang tumbang menimpa jaringan kabel listrik sehingga tiang listrik yang berada di sekitarnya tak sanggup menahan beban berat, lalu ikut tumbang.

Menurut Kepala Humas PLN Wilayah Aceh, T Bahrul Halid SH kepada Serambi di Banda Aceh, Rabu (20/6), sejumlah pimpinan PLN kabupaten/kota di Aceh sudah melaporkan ada beberapa tiang listrik di daerahnya yang tumbang akibat jaringan listrik tertimpa pohon besar gara-gara angin kencang. Di antaranya Kota Banda Aceh, Aceh Besar, Sabang, Aceh Singkil, Aceh Selatan, Aceh Barat Daya (Abdya), dan lainnya.

Di Banda Aceh, misalnya, tiang listrik tumbang di Desa Cot Masjid dan Luengbata, di Aceh Besar tumbangnya di Desa Pante, di Aceh Singkil tumbangnya di Rimo, di Abdya tiang tumbang di Labuhan Haji dan Blangpidie, di Aceh Selatan terjadi di Kota Tapaktuan, di Gayo Lues tiang listrik tumbang di Blangkejeren, dan di beberapa daerah lainnya.

Tiang-tiang listrik yang tumbang dan patah akibat ditimpa pohon tumbang itu, kata Bahrul, banyak yang sudah diperbaiki kembali. Pendeknya, setelah pohon yang tumbang menimpa kabel listrik itu dipotong, petugas PLN setempat langsung menggantinya degan bahan material listrik yang baru.

Dalam masa perbaikan jaringan dan tiang listrik yang tumbang, kata Bahrul, sudah pasti ada pemadaman listrik di daerah sekitarnya. Setelah perbaikan jaringan dilakukan, arus listrik dialirkan kembali. Contohnya di Banda Aceh, masa pemadamannya hanya beberapa menit, setelah itu suplai listrik ke rumah penduduk kembali normal.

Pada masa mudik Lebaran tahun ini, lanjut Bahrul, pihak PLN juga membuka posko pelayanan penanganan gangguan arus listrik. Di mana pun terjadi gangguan listrik, petugas posko langsung ke lokasi untuk memperbaiki dan mengganti tiang listrik yang tumbang.

Posko pelayanan gangguan listrik pada masa mudik Lebaran ini dibuka, kata Bahrul, dimaksudkan untuk memberikan jaminan agar pasokan listrik kepada pelanggan selama masa mudik Lebaran tetap terjamin dan tak ada pemadaman bergilir yang terlalu lama waktunya.

Jadi, dalam masa liburan mudik, pegawai PLN juga ada yang siaga di posko PLN agar ketika terjadi gangguan arus listrik atau ada tiang listrik yang tumbang akibat tertimpa pohon besar--sehingga suplai arus listrik ke rumah pelanggan PLN terganggu--petugas posko PLN langsung bergerak menuju lokasi untuk memperbaikinya.

“Dengan dibukanya posko pelayanan penanganan gangguan arus listrik 24 jam, masa pemadamannya tak terlalu lama, karena petugas PLN yang berada di posko PLN langsung ke lokasi gangguan untuk memperbaikinya,” terang Bahrul.

Berbagai bahan material listrik yang dibutuhkan untuk memperbaiki jaringan listrik yang terganggu itu, termasuk tiang listrik, sudah dipersiapkan di Posko PLN Penanganan Ganguan Listrik pada masa mudik Lebaran 2018.

Setiap kabupaten/kota membentuk dua sampai tiga posko penanganan gangguan listrik. Poskonya di tempatkan di daerah yang rawan dan sering terjadi gangguan listrik. “Jadi, untuk memberikan kenyamanan suplai listrik bagi pelanggan PLN, PLN juga membentuk poskos pelayanan gangguan listrik pada masa mudik Lebaran di setiap daerah. “ Ini sudah menjadi komitmen komisaris, direksi, general manager, dan seluruh karyawan PLN di Indonesia,” demikian Bahrul Halid. (her)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved