Harga TBS Sawit Capai Titik Terendah, Ada yang Mempermainkan Petani?
Permainan juga sering dilakukan dengan memanfaatkan momen jelang meugang dan Idul Fitri, atau ketika petani butuh uang mendesak
Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Zaenal
Laporan Zainun Yusuf | Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Harga TBS (tandan buah segar) produksi kebun rakyat di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), semakin terpuruk sehingga sangat meresahkan petani.
Beberapa hari terakhir, harga TBS sawit di sentra produksi Kecamatan Babahrot dan Kuala Batee, terjun bebas menyentuh titik terendah Rp 750 per kilogram (kg).
Keadaan yang terus terulang setiap kali musim panen raya ini menimbulkan tanda tanya di kalangan petani, adakah pihak yang mempermainkan para petani, demi mendapatkan untung besar?
Pasalnya, harga CPO (minyak kelapa sawit) dunia saat ini sedang stabil alias tidak turun.
Menanggapi ini, Anggota DPRK Abdya, Yusran, memberikan ulasannya terkait kasus anjloknya harga TBS sawit, khususnya di Aceh Barat Daya (Abdya), setiap kali panen raya.
“Seingat saya, harga TBS jatuh menjadi Rp 750 per kg di tingkat petani belum pernah terjadi selama kurun waktu tak kurang enam tahun terakhir,” kata Yusran kepada Serambinews.com, Selasa (26/6/2018).
Anggota Komisi B membidangi pertanian itu mengatakan, seluruh TBS kelapa sawit produksi setempat, dijual kepada para pengusaha PKS yang beroperasi di Kabupaten Nagan Raya.
Hal ini dikarenakan belum ada satu pun PKS di Abdya.
Pengusaha PKS Nagan Raya menampung TBS kelapa sawit dari pedagang pengumpul yang membeli sawit dari para petani Abdya, terutama di daerah sentra produksi, yaitu di Kecamatan Babahrot dan Kuala Batee.
Ketika produksi melimpah dan pada momen tertentu, seperti jelang meugang dan jelang lebaran, para pengusaha PKS menurunkan harga beli TBS kelapa sawit.
Secara otomatis harga TBS sawit di tingkat petani jatuh.
Sebelum Ramadhan lalu, kata Wakil Rakyat asal Kecamatan Babahrot ini harga TBS sawit di tingkat petani mencapai Rp 1.320 per kg.
Sejak awal puasa di bawah Rp 1.000 per kg, dan selama beberapa hari belakangan terjun bebas pada titik terendah hanya Rp 750 per kg.
Yusran menduga anjlok harga TBS kelapa sawit yang sangat meresahkan petani akibat permainan harga oknum pengusaha PKS di Kabupaten Nagan Raya yang menampung sawit Abdya.
(Baca: Nigeria Vs Argentina - Jika Kalah dari Nigeria Bisa Pensiunkan 14 Pemain Argentina dari Piala Dunia)
(Baca: Logistik Pilkada Aceh Selatan Disalurkan Dua Tahap, Ini Perinciannya)