Belasan Tiang Listik Tumbang Bersamaan
Belasan tiang listrik beton di sepanjang Jalan Tgk Hasan Di Bakoy, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar patah
* Forum PRB Aceh: Perlu Uji Lab Beton
BANDA ACEH - Belasan tiang listrik beton di sepanjang Jalan Tgk Hasan Di Bakoy, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar patah dan tumbang secara bersamaan ke badan jalan, Selasa (26/6) sekira pukul 10.30 WIB. Meski kejadian langka itu akibat angin kencang namun Ketua Dewan Pakar Forum Pengurangan Risiko Bencana (F-PRB) Aceh, Dr Taqwaddin SH MS berharap ada ahli konstruksi independen yang melakukan uji lab untuk memastikan kualitas beton tiang listrik PLN tersebut.
Informasi yang dihimpun Serambi, tiang listrik beton itu roboh disebabkan tumbangnya sebatang pohon yang mengenai kabel listrik ketika badai melanda kawasan tersebut selama beberapa menit.
Beruntung, saat kejadian, jalan pintas yang menghubungkan Lambaro-Cot Iri itu sedang keadaan sepi sehingga dipastikan tidak ada korban jiwa. Hanya saja, usai kejadian itu, lalu lintas di kawasan tersebut sempat terganggu. Sekitar 400 meter badan jalan terhalang tiang listrik serta rentangan kabel.
Arus lalu lintas sempat terganggu hingga satu jam. Para pengendara kendaraan roda empat tidak bisa melewati jalan, sedangkan sepeda motor ada yang terus menerobos dari sisa badan jalan yang bisa dilewati. Polisi dan masyarakat juga langsung menutup akses jalan itu untuk beberapa saat.
Seorang warga sekitar, Salbia (33) yang ditanyai Serambi mengatakan, robohnya tiang-tiang listrik tersebut disebabkan angin kencang yang menumbangkan sebatang pohon lalu menimpa jaringan kabel. Akibatnya, satu per satu tiang listrik roboh sehingga totalnya ada 19 tiang.
“Awalnya angin kecang sekitar jam 10 kalau nggak salah. terus ada bunyi begitu tiba-tiba kami lihat tiang listrik jatuh satu, dan menyusul beberapa tiang di sampingnya hingga ke sini, mungkin sekitar 20 tiang listrik ada,” kata Salbia.
Dia tak tahu persis bagaimana kronologis sebenarnya, namun dipastikan, angin kencang yang melanda kawasan itu adalah penyebab robohnya tiang-tiang listrik bertegangan tinggi tersebut. “Anginnya kencang sekali tadi, pertama jatuh satu tiang yang paling ujung di sana, terus jatuh sampai ke sini,” kata Salbia sambil menunjuk tiang listrik yang tumbang di dekatnya.
Kapolsek Kutabaro, AKP Marzuki memastikan, tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Pihaknya menerima laporan masyarakat sekitar pukul 11.00 WIB sehingga langsung ke lokasi kejadian untuk pengamanan dan mengendalikan lalu lintas. “Kita pastikan tidak ada korban jiwa yang tertimpa tiang maupun kabel listrik,” kata AKP Marzuki.
Manajer Area PLN Banda Aceh, Wahyu Ahadi R mengatakan, insiden itu memang disebabkan angin kencang yang melanda kawasan itu, kemarin pagi. Angin kencang juga yang menyebabkan padamnya arus listrik di sejumlah kawasan di Banda Aceh dan Aceh Besar. “Ada beberapa kawasan yang terjadi pemadaman listrik dan setelah kami cek, ternyata ada tiang yang tumbang di Cot Iri Bakoi. Tiangnya tumbang akibat adanya pohon yang tumbang mengenai kabel lalu menambah beban tiang-tiang listrik,” katanya. Atas insiden itu, pihaknya langsung bekerja, memasang tiang pengganti agar arus listrik di kawasan tersebut bisa segera normal.
Harus uji lab
Ketua Dewan Pakar Forum PRB Aceh, Taqwaddin mengaku heran karena belum ada ahli konstruksi yang berinisiatif untuk melakukan uji lab maupun memberikan pernyataan terkait robohnya belasan tiang listrik beton di kawasan Bakoy, Aceh Besar. “Padahal kita di Aceh banyak ahli konstruksi dari FT Unsyiah, FT Unmuha, FT Unaya, FT Unida, FT Unimal dan lainnya,” tulis Taqwaddin dalam grup WhatsApp Forum PRB Aceh.
Taqwaddin yang juga Kepala Ombudsman RI Perwakilan Aceh menginformasikan, sejak pukul 11.00 hingga 14.45 WIB dirinya berada di lokasi kejadian bersama Manajer PLN Area Banda Aceh. Selama hampir lima jam pascakejadian itu, menurut Taqwaddin tak ada pakar konstruksi yang hadir ke lokasi untuk pengamatan secara langsung maupun minta izin untuk uji sampel ke pihak PLN. “Ini agak mengherankan, kenapa?,” tandas Taqwaddin.
Musibaah Bireuen
Dari Bireuen dilaporkan, rumah kontruksi kayu milik M Amin Taeb (70), warga Dusun Simpang Lhee, Gampong Lhueng Kuli, Peusangan Selatan, rusak berat tertimpa pohon kelapa, sekitar pukul 00.30 WIB, Selasa (26/6).
Kalak BPBD Bireuen, M Nasir SP MSM kepada Serambi mengatakan, mereka menerima informasi adanya rumah rusak tertimpa pohon kelapa dan menurunkan tim untuk pengecekan.
Informasi dari korban, musibah itu terjadi saat hujan deras disertai angin kencang. Sebatang pohon kelapa setinggi lebih kurang 18 meter di samping rumah tumbang menimpa rumahnya. Akibatnya, rumah rusak berat bagian kuda-kuda dan dinding sehingga tidak bisa lagi ditempati. “Tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut. Kami juga sudah menyalurkan bantuan masa panik dan mendirikan tenda sebagai hunian sementara sebagaimana arahan Pak Wabup,” kata Nasir.(dan/nas/yus)