OTT di Lapas Sukamiskin
Suap di Lapas Sukamiskin, dari OTT KPK hingga Pemeriksaan Inneke Koesherawati
Inneke merupakan istri dari Fahmi Darmawansyah, narapidana korupsi di Lapas Sukamiskin yang menyuap Wahid.
SERAMBINEWS.COM - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) turut mengamankan mantan aktris, Inneke Koesherawati, dalam rangkaian operasi tangkap tangan (OTT) Kepala Lapas Sukamiskin Wahid Husen.
Inneke merupakan istri dari Fahmi Darmawansyah, narapidana korupsi di Lapas Sukamiskin yang menyuap Wahid.
Inneke diamankan KPK di kediamannya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (21/7/2018) dini hari.
"Sekitar pukul 00.30 WIB, KPK menuju kediaman IK, istri dari FD, di daerah Menteng. IK diamankan sekitar pukul 01.00 WIB," ujar Wakil Ketua KPK Laode M Syarief dalam jumpa pers di Gedung KPK, Jakarta, Sabtu malam.
Baca: Pangeran George Ulang Tahun Ke-5, Inilah Momen-momen Terbaiknya Selama 5 Tahun Terakhir
Baca: Kisah Tragis Pelaut, Hilang 7 Tahun di Lautan, Saat Ditemukan Tubuhnya Jadi Seperti Ini
Setelah diamankan, Inneke langsung dibawa ke Gedung KPK untuk diperiksa lebih lanjut.
Saat ini, Inneke berstatus sebagai saksi. KPK memiliki waktu 1x24 jam pasca-penangkapan untuk menentukan statusnya.
Adapun Wahid Husen dan Fahmi ditetapkan sebagai tersangka.
Fahmi diduga sengaja menyuap Wahid Husen agar diberikan fasilitas dan kemudahan yang seharusnya tidak ia dapatkan.
"Diduga pemberian dari FD itu terkait fasilitas sel/kamar yang dinikmati oleh FD dan kemudahan baginya untuk dapat keluar masuk tahanan," kata Wakil Ketua KPK Saut Situmorang.
Baca: Lulus Cum Laude di ITB, Putri Penarik Becak Ini Ternyata Telah Raih Berbagai Prestasi
Baca: Sering Dilakukan, 5 Kebiasaan Ini dapat Menurunkan IQ, Salah Satunya Googling
Suap yang diberikan berupa uang dan dua unit mobil.
KPK menyita 2 unit mobil yaitu Mitsubishi Triton Exceed warna hitam dan Mitsubishi Pajero Sport Dakkar warna hitam.
Ada juga uang total Rp 279.920.000 dan 1.410 dolar Amerika Serikat.
Selain itu, KPK juga menyita catatan penerimaan uang dan dokumen terkait pembelian dan pengiriman mobil.
Baca: Jadi Korban Kecelakaan Pesawat 50 Tahun Lalu, Jenazah Tentara India Ditemukan di Himalaya
Baca: Bisa Sebabkan Kanker Hingga Kemandulan, Berhentilah Makan Lontong yang Direbus Berbungkus Plastik
KPK menduga, Fahmi dibantu oleh Hendry Saputra dan Andri Rahmat dalam menjalankan aksinya menyuap Wahid.
Hendry adalah staf Wahid, sementara Andri adalah napi kasus pidana umum yang berstatus tahanan pendamping.