Walkot Subulussalam ‘Curhat’ Soal Sertifikat Tanah Warga Eks Transmigrasi ke Presiden Jokowi

Beberapa curhatan sang wali kota antara lain menyangkut sertifikasi tanah masyarakat eks transmigrasi.

Penulis: Khalidin | Editor: Yusmadi
ist
WALI KOTA Subulussalam, Merah Sakti berfoto bersama dengan Presiden RI Joko Widodo usai berdialog dan menyampaikan usulan pembangunan insfratruktur prioritas, Senin (23/7/2018) lalu di Istana Presiden Bogor, Jawa Barat. 

Laporan Khalidin | Subulussalam

SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM – Wali Kota Subulussalam, Merah Sakti  mencurahkan isi hatinya kepada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo atau Jokowi saat bertemu langsung, Senin (23/7/2018) dalam kegiatan Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) di Istana Bogor, Jawa Barat.

Beberapa curhatan sang wali kota antara lain menyangkut sertifikasi tanah masyarakat eks transmigrasi di Kota Subulussalam

Wali Kota Subulussalam Merah Sakti saat dikonfirmasi Serambinews.com Selasa (24/7/2018) mengatakan dia menyampaikan masalah warga eks transmigrasi karena persoalan sertifikat tanah mereka bermasalah.

Baca: Wali Kota Subulussalam Jumpai Langsung Presiden Jokowi, Sampaikan Empat Usulan

Dikatakan, ada sekitar delapan Unit Permukiman Transmigrasi (UPT) yang sertifikat tanahnya masih bermasalah.

Nah, inilah yang diharapkan Walkot Sakti dapat dituntaskan melalui bantuan Presiden Jokowi.

Hal ini disampaikan Jokowi mengingat dari 80 ribuan jumlah penduduk Kota Subulussalam 30 persen merupakan etnis Jawa yang bermukim sejak puluhan tahun silam.

Selain itu, ada pula etnis lain yang telah berbaur menjadi masyarakat Subulussalam. Kendati penduduknya heterogen, Walkot Sakti menyampaikan ke Jokowi tidak pernah terjadi konflik Suku, Agama dan RAS (SARA) di Kota Subulussalam.

”Saya bilang sama pak presiden, Subulussalam itu penduduknya multietnis, bermacam suku dan agama, tapi tidak pernah ada konflik SARA. Saya juga sampaikan ada 30 persen etnis Jawa di Subulussalam,” ujar Walkot Sakti.

Sakti pun mengaku mengundang langsung Presiden Jokowi untuk bersilaturahmi mengunjungi Tanah Syekh Hamzah Fansury guna melihat kebutuhan pembangunan serta bertatap muka dengan masyarakat etnis Jawa di sana.

Baca: MPD Subulussalam Lepas 70 Calon Mahasiswa, Jaminuddin: Gali Ilmu dan Membacalah

Pada bagian lain, lanjut Sakti, dia menyampaikan agar jalan Aceh-Medan melalui Kabupaten Pakpak Bharat, Sumatera Utara segera diperbaiki.

”Karena jarak Subulussalam ke ibukota Banda Aceh itu lebih 600 kilometer dan ke Medan hanya 200-an kilometer tapi jalannya parah padahal delapan daerah akses ekonominya melalui Medan,” papar Sakti menceritakan isi curhatnya kepada sang presiden kemarin.  

Seperti diberitakan, untuk menggenjot pembangunan insfratruktur di Kota Sada Kata ini tampak tak pernah pudar.

Buktinya, bukan hanya melalui surat, Walkota Subulussalam Merah Sakti kemarin menyampaikan langsung sejumlah usulan saat bertemu Presiden Joko Widodo, Senin (23/7/2018) di Istana Bogor, Jawa Barat.

Dalam pertemuan dengan Presiden Jokowi ini, Walkot Subulussalam Merah Sakti sebagaimana disampaikan Kepala Bagian Humas dan Protokol Setdako Subulussalam, Hamdansyah menyampaikan empat aspirasi terkait kebutuhan mendesak kota yang mekar 2 Januari 2007 itu.

”Dalam momen bertemu dengan presiden kemarin, pak wali kota menyampaikan usulan pembangunan Subulussalam,” kata Hamdansyah kepada Serambinews.com, Selasa (24/7/2018). (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved