Kali Ini tak Ada Kejutan Bagi Irwandi
1 Agustus 2017, Darwati A Gani pernah ditanyai suaminya, Irwandi Yusuf, karena saat itu ia memaksa ikut ke Jakarta
1 Agustus 2017, Darwati A Gani pernah ditanyai suaminya, Irwandi Yusuf, karena saat itu ia memaksa ikut ke Jakarta dalam kunjungan kerja sang Gubernur Aceh kelahiran 2 Agustus 1960 itu.
“Teuma puebuet jak ngon lon (Jadi, ngapain pergi dengan saya)?” tanya Irwandi agak heran dan terkesan keberatan. Soalnya, tak biasanya Darwati ikut bersama Gubernur Irwandi kalau tak sama-sama sedang ada tugas di Jakarta atau di tempat lainnya.
Kala itu, walau tak lancar, mulailah Darwati mengarang cerita. Perempuan yang sekarang sedang ramai dibicarakan orang ini, waktu itu, dengan sedikit gugup mengatakan bahwa ia ke Jakarta karena ingin melihat anak dan beberapa urusan lain yang hendak dia urus. Darwati mengatakannya dengan wajah yang disetel serius (bukan sedang bercanda). Maka, Irwandi pun masuk “perangkap”.
Jelas saja pada hari Selasa itu Darwati harus berbohong. Tentu agar “rahasia besarnya” untuk membuat kejutan bagi yang terkasih tidak bocor sebelum hari ‘H’. Kalau bocor, bayangkan kekobongan akan terjadi. Padahal, seperti pengakuan Darwati kepada Serambi waktu itu, sebelum berangkat ia telah menelepon seseorang yang ada di Kantor Perwakilan Jakarta. Orang itu dia suruh membeli sebuah kue tar ulang tahun ukuran sedang. Semua itu hanya untuk membuat kejutan kepada Irwandi yang jarang sekali mengingat tanggal lahir sendiri. Itu dulu, kejadian di pojok sebuah hotel di Bandara Soekarno-Hatta.
Tapi kini apa yang terjadi? Segalanya berubah. Seluruh kebersamaan itu sedang “tercabut”. Tak ada selebrasi tepat tengah malam yang membuat Irwandi benar-benar terkejut dan grogi. Kali ini pasutri yang menikah tahun 1995 itu sedang berjarak, telah berantara. Dipisah laut dan pulau, dan dinding tahanan, serta hanya bisa bertemu pada hari Senin dan Kamis. Katakanlah itu jam besuk yang sangat berarti bagi mereka.
Ya, ulang tahun kali ini tak ada kejutan mesra yang mengantar debaran bagi keduanya. Tidak ada acara peringatan kecil yang ujung-ujungnya makan tengah malam bersama staf inti di sebuah kafe.
Waktu itu tidak ada kado-kadoan, karena setiap peringatan pada prinsipnya adalah sebuah ingatan.
Tapi kini Darwati membawa sesuatu untuk pria yang ia cinta itu. Sepasang sepatu sport merek standar dan makanan, serta seperti biasa anak-anak menitip doa dan salam bagi ayahanda. Itu saja.
Kenapa sepatu? “Bang Wandi memang minta dibawain sepatu beberapa waktu lalu. Dia itu gak pernah pake sandal, dalam ruangan selalu pake sepatu. Dan BW senang kali, sepatunya langsung dipakai.”
“Sedih ya?” tanya Serambi lagi. “Pasti sedihlah. Biasanya setiap kami sekeluarga ulang tahun, selalu berusaha ada bersama keluarga, saling kasih kue ultah dan kado kecil, dan selalu berdoa pastinya,” kata Darwati mengenang masa-masa indah bersama sang imamnya.
Perempuan yang pada proses bacalegnya sudah sampai pada tes baca Alquran ini berharap agar masalah yang membelit suaminya cepat selesai, bisa kumpul bersama keluarga. “Tapi apa pun ketetapan Allah kami terima dengan lapang dada. Tadi waktu kami bertemu kami saling menutupi kesedihan. Saya sedih, dia pasti sedih juga. Begitu ketemu langsung ngucapin selamat ulang tahun sambil menciumnya dan dia memeluk saya,” ungkap Darwati lagi.
Menurutnya, selama Irwandi ditahan Komisi Pemberantasn Korupsi (KPK), bila tidak ada pemeriksaan, suaminya tenggelam dalam ibadah shalat-shalat sunat dan mengaji. Terkadang main tenis meja, satu-satunya sarana olahraga di “rumah” baru Irwandi.
Kalau dulu, postingan Darwati di sosmed berbunyi, “Selamat milad imam kami, pemimpin kami, pemimpin seluruh rakkyat Aceh, semoga Allah selalu memberimu kesehatan, kekuatan, dan kemudahan dalam mengemban amanah yang berat ini. Love you full.” Lalu ditabalkan pula gambar hati/jantung/simbol cinta warna hitam dua buah, di ujung komentar.
Kemarin, postingan di Instagram Dawati menebar ruh dan semangat lain. “Selamat ulang tahun untukmu, suamiku sayang. (tanda bunga orange-lambang cinta-tanda bunga orange lagi). Semua ujian ini adalah bentuk kasih sayang Allah untuk kita dan keluarga, mudah-mudahan Allah berikan jalan keluar yang sebaik-baiknya buat kita dan anak-anak. Amin. Lalu, Darwati juga membubuhkan Surah Albaqarah 216 yang artinya, “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahuinya.”
Postingan yang hingga pukul 18.47 WIB yang liker-nya sudah mencapai 9.513 dan 388 komentar itu ditutup dengan, I love-gambar amor merah lambang cinta-you suamiku. Selebihnya, dan yang sesungguh-sungguhnya, hanya pasangan inilah yang tahu. Betul? (nani hs)