Terkait Imunisasi Measles Rubella, Ini Sikap Jajaran Kakemenag Pijay
"Langkah itu ditempuh, menyusul pertanyaan dari sejumlah pimpinan sekolah baik RA maupun MI dalam dua hari terakhir,"
Penulis: Abdullah Gani | Editor: Yusmadi
Laporan Abdullah Gani | Pidie Jaya
SERAMBINEWS.COM, MEUREUDU - Pencanangan kampanye Imunisasi Measles Rubella (MR) di Pidie Jaya digelar, Rabu (1/8/2018) di SDN Ulee Gle Kecamatan Bandardua oleh Wabup Pijay, H Said Mulyadi SE, MSi.
Pencanangan ditandai dengan imunisasi terhadap dua murid SD tersebut serta pelepasan balon ke udara.
Sebagaimana dilaporkan H Said Abdullah SH, MKM, Kadis Kesehatan dan Keluarga Berencana setempat bahwa, campak dan rubella adalah penyakit infeksi menular melalui saluran nafas yang disebabkan oleh virus.
Anak dan orang dewasa yang belum pernah mendapatkan imunisasi atau pun belum pernah mengalami kedua jenis penyakit dimaksud, lanjut Kadinkes adalah orang yang beresiko tinggi tertular penyakit ini.
“Tak ada pengobatan untuk penyakit ini kecuali hanya dengan jalan mencegah. Imunisasi dengan vaksin MR adalah pencegahan terbaik. Program nasional kampanye imunisasi MR diharapkan berjalan sukses," katanya.
Baca: Soal Vaksin Rubella, Kemenag Subulussalam Imbau Madrasah Tunda Proses Penyuntikan
Murid PAUD, SD/MI dan SMP/MTs pelaksanaannya pada Agustus tahun ini.
Sementara pada Bulan September tahun yang sama (2018) di semua Posyandu dan sarana kesehatan lainnya.
Sasarannya adalah anak umur 9 bulan hingga usia 15 tahun.
Pijay menargetkan sebanyak 41.347 orang anak dengan jumlah vaksinator yang tersedia 383 orang.
Dari jumlah tersebut 182 orang diantaranya ada pada dayah di 301 unit.
Terkait dengan imunisasi MR, Kepala Kementerian Agama (Kekamenang) Pijay, Drs H Ilyas Muhammad MA menjawab Serambinews.com mengatakan, untuk sementara imunisasi terhadap anak didik pada Rauzatul Afzal dan Madrasah Ibtidayah (RA/MI) di wilayahnya ditangguhkan.
Baca: Soal Penundaan Suntik Vaksin Rubella, Rislizar Nas: Ini Terkait UU Jaminan Produk Halal
“Kami bukan menolak imunisasi MR, tapi buat sementara ditangguhkan,” imbuh Ilyas.
Ditanya apa alasan sehingga imunisasi itu dipending sementara terhadap anak RA dan MI, Ilyas mengatakan, menunggu surat edaran (SE) Majelis Ulama Indonesia (MUI) boleh atau tidak dilakukan imunisasi dimaksud.
Penangguhan itu adalah hasil kesepakatan semua Kabag dan Kasie yang digelar Kankemenag Pijay, Jumat (3/8/2018) pagi.
"Langkah itu ditempuh, menyusul pertanyaan dari sejumlah pimpinan sekolah baik RA maupun MI dalam dua hari terakhir," demikian kekamenag Pijay, Ilyas Muhammad. (*)