Pabrik Pakan Ayam Kembali Beroperasi
Pabrik pakan ayam petelur milik Dinas Peternakan Aceh di Blang Bintang, Aceh Besar, kembali beroperasi
BANDA ACEH - Pabrik pakan ayam petelur milik Dinas Peternakan Aceh di Blang Bintang, Aceh Besar, kembali beroperasi mulai Agustus 2018. Sebelumnya, pabrik
yang dikelola pihak swasta selama tiga tahun (2013-2016) itu tidak produktif, sehingga dikembalikan kepada Dinas Peternakan Aceh pada 2017. Mulai saat itu, Dinas Peternakan Aceh mulai memelihara 45 ribu ekor ayam menggunakan pakan dari Medan.
Hal itu disampaikan Kepala UPTD Peternakan Ayam Petelur Blang Bintang, Dr Ramli Hasan MSc kepada Serambi saat meninjau pabrik pakan tersebut, Rabu (8/8). Dikatakan, pengoperasian pabrik pakan itu bisa menekan biaya pembelian pakan ayam hingga 30 persen lebih. “Pabrik ini mampu memproduksi pakan ayam siap saji sebanyak 6 juta ton per hari,” kata Ramli Hasan.
Dia menjelaskan, dengan memproduksi pakan sendiri, pihaknya hanya membutuhkan dana Rp 8,8 miliar. Sedangkan jika membeli pakan dari Medan butuh anggaran Rp 12,6 miliar. “Terjadi penghematan Rp 3,8 miliar. Penghematan ini bisa menjadi keuntungan bagi UPTD yang disetorkan ke kas daerah sebagai penerimaan asli Aceh,” ujarnya.
Ramli menambahkan, sebanyak 44.000 ayam petelur yang hidup hingga saat ini menghasilkan telur 35.200- 37.840 butir telur per hari. Jika harga satu butir telur sekarang dijual ke grosir Rp 1.200, maka uang yang dihasilkan dari penjualan telur tersebut sekitar Rp 42,2 juta-Rp 45,4 juta/hari. “Itu pendapatan kotor, sebelum dipotong gaji buruh peternak ayam, biaya operasi pabrik, dan biaya pembuatan pakan ayam,” jelasnya.
Untuk memotivasi para pekerja ayam petelur di Blang Bintang dan Saree, Aceh Besar, lanjut Ramli, pihaknya telah mengajak pekerja dan kelompok tani ternak ayam petelur untuk studi banding beberapa bulan lalu. Paya Kumbuh, Sumatera Barat, dijadikan objek studi banding karena memiliki industri ayam petelur yang jauh lebih berkembang.(her)