Angin Kencang Lebih Dominan
Angin kencang atau badai yang semakin intens melanda Banda Aceh dan wilayah sekitarnya sejak awal Juli lalu
* Landa Banda Aceh dan Sekitarnya
BANDA ACEH - Angin kencang atau badai yang semakin intens melanda Banda Aceh dan wilayah sekitarnya sejak awal Juli lalu, diperkirakan akan berlangsung hingga September mendatang. Jika melihat dinamika atmosfer saat ini, dimana masih terdapat banyak low pressure (tekanan rendah), maka angin kencang diprediksi lebih dominan daripada potensi terjadinya hujan di Provinsi Aceh.
Hal itu diungkapkan Kasi Data dan Informasi BMKG Aceh, Zakaria Ahmad SE kepada Serambi, Sabtu (11/8). Dikatakan, banyaknya low pressure di Samudra Pasifik membuat massa udara dari Benua Australia dan Samudra Hindia bergerak cepat menuju Samudra Pasifik. Pergerakan udara itu melintasi wilayah Aceh sehingga berpengaruh terhadap kecepatan angin di Aceh.
“Potensi angin kencang akan lebih dominan daripada potensi terjadinya hujan di Aceh. Kecepatannya rata-rata 10 sampai 50 kilometer per jam,” ujar Zakaria. Dijelaskan, angin kencang tersebut rata-rata mengarah ke barat daya, dengan suhu udara maksimum rata-rata 32 sampai 34 derajat celcius untuk daerah dataran rendah.
Zakaria mengatakan, walaupun secara umum keadaan cuaca Aceh cerah berawan sampai dengan cerah hingga tiga hari ke depan, namun ada sebagian wilayah berpotensi hujan ringan hingga sedang dengan potensi terjadinya angin kencang. “Hal ini karena munculnya tekanan rendah berupa sirkulasi angin tertutup atau disebut juga Eddy,” katanya, dan menyebut daerah yang terdampak itu yakni Sabang, Aceh Jaya, Subulussalam, Aceh Selatan, Bener meriah, Aceh Timur, dan Lhokseumawe.
Terkait keadaan tersebut, BMKG Aceh mengimbau masyarakat agar waspada pohon, baliho, tiang listrik, dan atap rumah yang dihempas angin. Sementara untuk para nelayan diminta untuk tidak melaut saat gelombang tinggi. “Masyarakat juga perlu mewaspadai api. Jangan membakar sesuatu dan meninggalkannya begitu saja,” pungkas Zakaria.
Meski angin kencang sedang melanda wilayah Banda Aceh, namun pelayaran kapal dari Banda aceh menuju Sabang maupun sebaliknya tetap berjalan sesuai jadwal. Hal itu disampaikan Kepala UPTD Pelabuhan Ulee Lheue Banda Aceh, Rusmansyah, kepada Serambi, Sabtu (11/8).
Menurutnya, angin kencang itu tidak memengaruhi kedua pelayaran antara dua kota tersebut. Sehingga kemarin tiga unit kapal cepat Express Bahari 8B, Express Bahari 2F, dan Express Chantika 89 tetap berlayar pukul 08.00 WIB, 11.00 WIB, dan 16.00 WIB. Sedangkan KMP BRR berlayar dua trip dan KMP Tanjung Burang berlayar satu trip.
Menurut Rusmansyah, saat ini kondisi pelabuhan Ulee Lheue masih sepi penumpang. Meskipun di Banda Aceh sedang berlangsung Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-7, namun hingga kemarin belum tampak ada pengunjung PKA yang menyeberang untuk liburan ke Sabang.(mun)