Polisi Perketat Pengamanan Rutan Idi, Tahanan Kasus Sabu 30 Kg Dititipkan ke Mapolres Aceh Timur
Tahanan bernama Hasanuddin ini berstatus tahanan titipan jaksa terkait kasus sabu 30 kg yang saat ini kasusnya sedang tahap persidangan di PN Idi.
Penulis: Seni Hendri | Editor: Zaenal
Laporan Seni Hendri | Aceh Timur
SERAMBINEWS.COM, IDI - Kepolisian Resort (Polres) Aceh Timur, Minggu (26/8/2018) malam, menurunkan sejumlah personel ke Rumah Tahanan Negara (Rutan) Idi.
Kapolres Aceh Timur, AKBP Wahyu Kuncoro, melalui Kabag Ops Kompol Raja Gunawan, mengatakan pihaknya langsung memperketat pengaman terhadap Rutan Idi pascainsiden napi yang berusaha melarikan diri.
"Keadaan Rutan Idi saat ini kondusif dan aman terkendali," jelas Kompol Raja Gunawan.
Kabag Ops menambahkan, setelah kasus itu, pihaknya menerima titipan salah seorang tahanan yang mencoba melarikan diri, untuk dibawa ke Mapolres Aceh Timur.
(BREAKING NEWS - Lima Napi dan Tahanan Rutan Idi Berusaha Kabur, Satu Meninggal Dunia Akibat Terluka)
Tahanan bernama Hasanuddin ini berstatus tahanan titipan jaksa terkait kasus sabu 30 kg yang saat ini kasusnya sedang tahap persidangan di PN Idi.
Pihak Rutan berinisiatif menitipkannya ke Mapolres Aceh Timur, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
"Kita imbau kepada napi agar menjalani masa hukuman secara baik. Kepada pihak keluarga jangan coba-coba menjemput napi yang melarikan diri, jika ditemukan maka akan ditindak tegas," jelas Kompol Raja Gunawan.
Diberitakan sebelumnya, lima narapidana (napi) dan tahanan di Rumah Tahanan Negara di Idi, Aceh Timur, dilaporkan berusaha melarikan diri, Minggu (26/8/2018) sore.
Aksi para napi ini ternyata memakan korban jiwa.
Informasi dihimpun Serambinews.com malam ini, satu dari lima napi itu terluka parah saat berusaha kabur.
Napi yang kemudian diketahui bernama Zulfan alias Apa Do bin Ismail warga Gampong Cot Asan, Kecamatan Nurussalam, Aceh Timur, meninggal dunia saat dibawa ke RSUD Graha Bunda, Idi Rayeuk.
Dokter IGD RSUD Graha Bunda Idi Rayeuk, dr Cut Fani mengatakan Zulfan meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit Graha Bunda.
Zulfan tiba di RSUD Graha Bunda sekitar pukul 17.00 WIB.
"Korban meninggal karena kehabisan darah. Dan terdapat luka robek pada belakang lutut bagian kiri dengan lebar luka sekitar 2 cm dan dalam sekitar 5 cm, luka tersebut mengenai pembuluh darah," jelas dr Cut Fani.
Sedangkan empat napi lain yang gagal kabur telah diamankan petugas Rutan.
Keempat napi dimaksud adalah Hasanuddin bin Ramli, Safrizal bin Amin, Zainal Arifin, dan Joni Syahroni.(*)