Rupiah Bertahan di Level Rp 14.863 Per Dollar AS, Lelang Surat Utang Negara tak Banyak Membantu
Dollar AS masih bertenaga lantaran memanasnya tensi perang dagang antara AS dan China pada pekan ini
SERAMBINEWS.COM - Rupiah diperdagangkan di Rp 14.863 per dollar AS pada perdagangan antarbank Rabu pagi ini (12/9/2018).
Jika dibandingkan acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) di Bank Indonesia, rupiah melemah dibanding posisi kemarin di Rp 14.835 per dollar AS.
Sekadar mengingatkan, JISDOR yang dicatat BI ini merupakan harga spot USD/IDR terhadap rupiah antarbank di pasar valuta asing Indonesia.
Baca: Dampak Rupiah Melemah, Asosiasi Perusahaan Penerbangan Ajukan Kenaikan Tarif Pesawat
Pengumpulan data acuan ini dimulai pagi hari pukul 8.00 - 9.45 WIB.
Sedangkan di pasar spot Bloomberg pukul 8:31 WIB, rupiah diperdagangkan di Rp 14.850 per dollar AS, memperlihatkan penguatan dibanding penutupan hari Senin lalu yang di level Rp 14.857 per dollar AS.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, Ahmad Mikail melihat, tren rupiah masih melemah. Apalagi, Indeks Dollar AS masih di level kuat kisaran 95.
Baca: Rupiah Makin Melemah, Para Ekonom Sebut Pemerintah Salah jika Anggap Kondisi Ini Aman
Dollar AS masih bertenaga lantaran memanasnya tensi perang dagang antara AS dan China pada pekan ini.
“China berencana mengadukan AS ke WTO setelah sebelumnya AS berencana untuk menaikan tarif impor barang China sebesar US$ 200 miliar,” kata Mikail dalam riset, hari ini.
Dia juga memperkirakan, kinerja lelang penjualan Surat Utang Negara (SUN) hari ini kurang maksimal, sehingga tak banyak membantu rupiah.
Mikail memprediksi, Indeks Dollar AS berada di kisaran 95,00—95,50. Sedangkan rupiah bergerak lesu di di kisaran Rp 14.850—Rp 14.950 per dollar AS.(*)
Baca: Rupiah Melemah dan Tembus Rp 15.000 per Dolar AS, Ini 5 Penyebabnya
Artikel ini sudah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Kurs rupiah bertahan di level Rp 14.863 per dollar AS