Objek Wisata Mantak Tari Dibenah
Objek wisata Mantak Tari, Kecamatan Simpang Tiga, Pidie kini terus dibenahi
SIGLI - Objek wisata Mantak Tari, Kecamatan Simpang Tiga, Pidie kini terus dibenahi seiring ramainya kunjungan warga ke wisata bahari tersebut. Pada tahun 2018, Pemerintah Aceh memplotkan dana sekitar Rp 500 juta untuk membangun objek wisata Mantak Tari.
Sekretaris Dinas Pariwisata Budaya Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Pidie, Wardi Findani SE MSi, didampingi Kabid Pariwisata Disparbudpora Pidie, Sammi SP, kepada Serambi, Jumat (21/9) mengatakan, Mantak Tari akan dijadikan sebagai objek wisata bahari yang bernuansa Islami. Sehingga nantinya akan dibangun sarana ibadah dan ruang ganti bagi warga setelah mandi di laut.
Tak hanya itu, kata Sammi, Disparbudpora Pidie akan menempatkan pos penjagaan, agar muda-mudi tidak melakukan perbuatan negatif. Untuk itu, sebutnya, masyarakat yang berkunjung ke objek wisata Mantak Tari harus menjunjung tinggi aturan yang dibuat pengelola objek wisata.
“Pembangunan objek wisata Mantak Tari bisa meningkatkan perekonomian bagi masyarakat, di samping bisa menambah pendapatan asli daerah (PAD). Makanya, objek wisata Mantak Tari akan kita tata dengan baik yang bernuansa Islami,” ujarnya.
Ia menambahkan, anggaran Rp 500 juta itu bersumber dari Otonomi Khusus (Otsus). Proyek tersebut telah selesai proses tender yang direncanakan akan dikerjakan dalam waktu dekat ini. Dengan anggaran tersebut, akan dibangun musalla, kamar mandi dan sejumlah kios dan sarana pendukung lainnya.
“Kami menyayangkan jika potensi objek wisata Mantak Tari dibiarkan telantar. Karena selain keindahan laut, pasir hitam di objek wisata tersebut bisa menjadi obat terapi bagi warga yang terserang penyakit lumpuh. Masyarakat harus mendukung pemerintah untuk mewujudkan objek wisata Mantak Tari,” tukas Sammi.
Muspika Gotong Royong
Mengawali agenda pembenahan objek wisata Mantak Tari, Kecamatan Simpang Tiga, Pidie, Dinas Pariwisata Kebudayaan Kepemudaan dan Olahraga bersama Muspika Simpang Tiga, RAPI Pidie, dan siswa SMA/MA melakukan gotong royong di lokasi tersebut. Objek wisata tersebut, saat ini belum tertata dengan baik. Satu bangunan yang dibangun di bibir pantai telah rusak yang dibiarkan berdiri tegak sehingga merusak pandangan mata. Belum lagi batu pemecah ombaksebagian belum tertata dengan baik.(naz)