Kisah Anak dengan HIV Positif: Ibu Meninggal, Ayah Pergi dan Keluarga Besar Menolak Merawat
Sayangnya tak semua beruntung seperti Andara. Banyak pula yang tetap terlantar dan tak jarang juga yang sengaja dibuang oleh keluarga mereka.
SERAMBINEWS.COM - Menjadi anak yatim piatu adalah kondisi yang tidak diinginkan oleh siapa pun di dunia ini.
Bayangan memiliki keluarga yang lengkap dan penuh kasih sayang tentu menyenangkan. Tapi itu tidak bisa diarasakan oleh anak yang sudah yatim piatu.
Apalagi jika dia menderita sakit yang tak bisa disembuhkan dan punya pengalamanan masa lalu yang membuatnya trauma hingga seumur hidupnya.
Itulah yang dirasakan oleh Andara (bukan nama sebenarnya). Gadis kecil berusia 13 tahun ini tinggal di Yayasan Lentera Surakarta, rumah singgah khusus bagi anak-anak dengan HIV/AIDS.
Baca: BOPI Tetapkan Kompetisi Sepakbola Profesional Indonesia Dihentikan Sementara
Andara sudah tiga tahun berada di Lentera bersama seorang adiknya yang juga positif HIV.
Hidup Andara tidak seperti kehidupan anak-anak normal lainnya. Secara fisik memang dia normal dan terlihat sehat, tapi ia harus minum obat setiap hari demi menjaga daya tahan tubuhnya.
Andara bukan berasal dari Solo, melainkan dari sebuah kota kecil di Jawa Timur.
"Dulu ibu saya juga sakit HIV, terus meninggal dunia. Sakitnya sama seperti saya, nggak bisa sembuh," kata Andara pada Intisari, Jumat (21/9/2018).
Baca: Demo Mahasiswa Aceh Barat Berlanjut ke Polres
Andara terlihat sedih saat bercerita tentang masa kecilnya di Jawa Timur.
Saat itu, ibunya sudah menunjukkan gejala sakit yang sangat parah dan melihat kondisi ibunya sakit, ayah Andara malah pergi.
"Ya ayah saya pergi, nggak tahu ke mana. Sejak ibu mulai sakit parah, ayah tidak pernah pulang lagi,"
Hingga pada akhirnya ibunya menghembuskan nafas terakhir, Andara dan adiknya masih tinggal berdua saja.
Stigma keluarga besarnya terhadap keluarga kecil Andara yang semua positif HIV membuat keluarga besar menolak kehadiran mereka.
Tak hanya keluarga, warga sekitar Andara juga menolaknya.
Sebelum dijemput oleh Puger dan Yunus (pengurus Yayasan Lentera), Andara dan adiknya sempat mengalami pengusiran.
Baca: CPNS 2018 - Petunjuk Lengkap Cari Formasi, Registrasi & Dokumen di Link sscn.bkn.go.id