Bank Himbara Diduga Curang, Menkeu Purbaya Murka: Jangan Main-main dengan Uang Rakyat
Purbaya dengan tegas menolak klaim bahwa dana KUR telah habis, menyebut masih ada sekitar Rp60 triliun yang belum tersalurkan.
Ringkasan Berita:
- Rapat antara Menkeu Purbaya dan Komite IV DPD RI memanas setelah perdebatan soal dana Kredit Usaha Rakyat (KUR).
- Purbaya mengecam keras praktik curang bank pelaksana, termasuk yang meminta agunan untuk pinjaman di bawah Rp50 juta.
- Menteri Keuangan itu menegaskan sikap tegas terhadap penyalahgunaan dana rakyat, menyebut bahwa meski KUR bukan program Kemenkeu, ia berhak menghentikan subsidi bunga jika dana tidak tepat sasaran.
SERAMBINEWS.COM - Rapat antara Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dan Komite IV DPD RI yang awalnya berlangsung tenang, mendadak berubah panas setelah perdebatan mengenai dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) mencuat ke permukaan.
Purbaya dengan tegas menolak klaim bahwa dana KUR telah habis, menyebut masih ada sekitar Rp60 triliun yang belum tersalurkan.
Namun, pernyataannya langsung dibantah anggota DPD yang menilai di lapangan banyak pelaku UMKM tidak lagi bisa mengakses KUR karena kuota dinyatakan penuh oleh bank.
Ketegangan memuncak ketika Purbaya mengecam keras dugaan praktik curang oleh sejumlah bank pelaksana, termasuk yang masih meminta agunan untuk pinjaman di bawah Rp50 juta padahal hal itu jelas melanggar aturan.
Dengan nada tajam, ia menegaskan tidak akan segan menindak bank-bank yang bermain dengan dana rakyat.
Baca juga: Terpapar Demam dan Flu, Puluhan Murid SMAN 2 Patra Nusa Manyak Payed Dipulangkan
“Katanya KUR Habis, Tapi Catatan Saya Masih Rp 60 Triliun!”
Semua bermula saat salah satu anggota DPD mengeluhkan bahwa alokasi KUR sudah habis di berbagai daerah, membuat banyak pelaku UMKM tak lagi bisa mengajukan pinjaman.
Namun, Purbaya langsung membantah. Dengan nada yakin ia menyebut, data di tangannya menunjukkan dana KUR masih tersedia hampir Rp 60 triliun.
“Itu enggak benar. Dari Rp 284 triliun, baru dialokasikan Rp 224 triliun. Masih ada sekitar Rp 60 triliun,” tegas Purbaya sambil menatap para anggota DPD.
Namun bantahan itu segera dibalas oleh anggota dewan lain yang mengaku sudah turun langsung ke lapangan dan mendapati fakta berbeda.
“Kami cek ke sejumlah bank, Pak Menteri. Di daerah kami, KUR sudah habis sejak Oktober,” ujar anggota DPD itu.
Seketika suasana rapat menghangat.
Baca juga: Update Harga Emas di Sejumlah Wilayah Aceh: Banda Aceh Naik Tipis, Abdya dan Aceh Timur Masih Stabil
“Berarti Mereka Sama Ngebulnya, Pak”
Nada suara Purbaya meninggi. Ia tampak kesal, bukan kepada anggota dewan, tetapi pada bank-bank pelaksana program.
“Oh itu main-main dia. Bank mana, Ibu?” tanyanya cepat.
“Kalau memang benar begitu, berarti mereka sama ngebulnya, Pak. Nanti saya periksa deh,” lanjutnya, kali ini dengan nada dingin tapi penuh tekanan.
| Terpapar Demam dan Flu, Puluhan Murid SMAN 2 Patra Nusa Manyak Payed Dipulangkan |
|
|---|
| Update Harga Emas di Sejumlah Wilayah Aceh: Banda Aceh Naik Tipis, Abdya dan Aceh Timur Masih Stabil |
|
|---|
| Beredar Isu Gaji Pertama PPPK Paruh Waktu November 2025 Akan Dirapel, Benarkah, Apa Penyebabnya? |
|
|---|
| 6 Prompt Gemini AI Bertema Bandara untuk Hasil Foto Candid dan Estetik ala Traveler, Copy Promt Ini! |
|
|---|
| Purbaya Tolak Bayar Utang Whoosh Pakai APBN, Presiden Prabowo Pasang Badan |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.