Panwaslih Tegur Deklarasi Relawan Prabowo-Sandi
Relawan Prabowo-Sandiaga Uno di Aceh, Minggu (30/9), resmi dideklarasikan di Gedung Hj Yusriah
* Mediasi Berlangsung Alot
BANDA ACEH - Relawan Prabowo-Sandiaga Uno di Aceh, Minggu (30/9), resmi dideklarasikan di Gedung Hj Yusriah, Jalan Soekarno-Hatta, Aceh Besar. Namun acara yang dihadiri Neno Warisman itu sempat ditegur oleh Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih) Aceh.
Komisioner Panwaslih Aceh, Marini, yang datang langsung mengawasi jalannya acara, menegur pihak panitia karena kegiatan deklarasi itu dianggap tidak sesuai dengan perjanjian yang disepakati bersama sebelumnya.
Sempat terjadi mediasi alot antara Panwaslih dengan panitia acara dan pihak kepolisian di warung kopi depan gedung tempa acara deklarasi tersebut.
“Acara ini tidak sesuai dengan perjanjian panitia yang disepakati sebelumnya. Tidak boleh ada alat peraga kampanye, umbul-umbul. Mereka ini relawan, apa sudah mendaftar? Kalau parpol pengusung ya boleh, itu pun di tempat yang sudah ditentukan dan harus ada izin,” kata Marini.
Hal lain yang dilanggar, sebut dia, pihak panitia kepada Panwaslih sebelumnya mengatakan bahwa acara tersebut hanya acara silaturrahmi relawan, bukan acara deklarasi. “Tapi ini sudah deklarasi kan? Apa sudah didaftar? Kemudian awalnya janji 200 orang, tapi ini kok sudah lebih,” tanya Marini lagi.
Mediasi itu akhirnya menghasilkan beberapa kesepakatan. Salah satunya adalah, selama acara tidak boleh ada umbul-umbul atau alat peraga kampanye di jalan seputar lokasi.
Menindaklanjuti kesepakatan tersebut, panitia kemudian menurunkan beberapa alat peraga kampanye yang sudah dinaikkan. Namun, setelah sempat diturunkan, umbul-umbul tersebut dipasangkan kembali.
Atas tindakan panitia tersebut, Marini hanya berkomentar “Ya, yang penting kita sudah mengingatkan hal itu tadi kepada panitia,”.
Sementara itu, Neno Warisman yang juga salah satu tim kampanye pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo-Sandiaga Uno, dalam orasinya menyampaikan banyak hal, salah satunya tentang perjuangan masyarakat Aceh.
“Jika melihat sejarah, Aceh bersama masyarakatnya sudah berjuang begitu keras melewati berbagai kondisi. Namun sangat disayangkan, Aceh yang lama menderita masih saja belum bahagia. Aceh daerah kaya, tapi Aceh belum bahagia,” kata Neno Warisman.
Oleh sebab itu, menurutnya, sekaranglah saatnya Aceh bangkit untuk menyejahterakan masyarakat. “Sekarang ini saatnya kita untuk sejahtera. Kita harus bersama dan kita tidak boleh merasa bosan dan lelah, kita harus bersatu,” pungkas Neno Warisman.
Kedatangan aktivis #2019gantipresiden, Neno Warisman, ke Aceh kemarin disambut hangat para relawan, tokoh masyarakat, dan tokoh pimpinan partai politik.
Neno datang ke Aceh dalam rangka silaturahmi sekaligus mendeklarasi relawan Prabowo-Sandiaga Uno Aceh. Dia mendeklarasikan relawan yang berjumlah sekitar 500 orang.
Saat tiba di lokasi acara, Neno disambut dan dikawal Laskar FPI, lalu dipeusijuek (tepung tawari) oleh para ulama yang hadir. Ketua Dewan Pimpinan Aceh Partai Aceh (DPA-PA), Muzakir Manaf atau Mualem dan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Aceh, TA Khalid, turut mendampingi Neno Warisman.
Selain itu, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS Aceh, Ghufran Zainal Abidin dan para pentolan partai lainnya juga turut hadir memeriahkan acara tersebut. Ribuan orang hadir dan mengikuti acara hingga selesai.
Di akhir acara, Neno Warisman juga mendapat gelar kehormatan Laksamana Muda Cut Nyak Dien.(dan)