Pengurus Tastafi di Pijay Berkumpul di Dayah Munawwarah, Ini yang Dibahas
Agenda yang dibahas salah satu menyangkut dengan kehadiran tastafi saat ini kini dan masa mendatang.
Penulis: Abdullah Gani | Editor: Safriadi Syahbuddin
Laporan Abdullah Gani | Pidie Jaya
SERAMBINEWS.COM, MEUREUDU - Para pengurus majelis taklim yang tergabung dalam pengajian ilmu tasauf, tauhid dan fiqah (Tastafi) kabupaten dan kecamatan se-Pidie Jaya, Senin (15/10/2018) berkumpul di Dayah Darul Munawwarah Kuta Krueng Ulee Gle, Kecamatan Bandardua.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Tastafi Pidie Jaya, menyebut 150 prang termasuk cendekiawan muda dari Bireuen dan Pidie berkumpul untuk melaksanakan rapat kerja daerah (Rakerda) ke 1 Tahun 2018.
Agenda yang dibahas salah satu menyangkut dengan kehadiran tastafi saat ini kini dan masa mendatang.
Tastafi yang kini sudah berjalan empat tahun di Pijay diharapkan terus berkembang hingga ke gampong-gampong.
Ketua Tastafi Pidie Jaya, Tgk H Munir M Diah atau lebih akrab disapa Waled Munir Jangkabuya, dalam sambutannya antara lain mengajak masyarakat mellaui pengurus kabupaten dan kecamatan, agar mampu menjadikan negeri ini (Pidie Jaya) menjadi negeri bersyariat.
Karenanya, para ulama dan umara termasuk semua lapisan harus ikut membantu. Segala sesuatu menyangkut dengan pendidikan agama harus dimulai dari bawah atau keluarga. Harapan sama juga disampaikan Tgk H M Yusuf A Wahab (Ayah Sop Jeunib).
Dalam tausiahnya, Ayah Sop pada intinya mengajak para ulama serta umara atau pimpinan negeri ini supaya sama-sama memikirkan sekaligus berbuat yang terbaik untuk agama. Pendidikan agama adalah diatas segalanya.
Oleh sebab itu masing-masing mulai dari yang terbawah (kepala keluarga) hingga pimpinan tertinggi punya tanggung jawab yang pada hari esok akan dipersoalkan atau ditanyai oleh Yang Maha Esa.
"Terlaksananya syariat islam di suatu daerah semisal kabupaten, itu bukan mutlak tanggung jawab bupati. Tapi juga semua pihak hingga masyarakat luas," kata Ayah Sop.
Rakerda perdana dibuka Wabup Pijay, H Said Mulyadi SE MSi. Wabup menyatakan dukungan sepenuhnya terhadap Rakerda dan pemkab siap membantu segala sesuatu untuk berjalannya Tastafi.
Disebutkan juga, tastafi yang kini berusia empat tahun juga atas gagasannya bersama para pemuka agama. Selain pengajian tastafi sebulan sekali, kegiatan rutin lainnya yang sudah berlangsung sejak pemekaran adalah pengajian setiap Selasa malam di pendopo.
Yasinan setiap Kamis malam atau malam jumat secara bergilir di semua masjid kecamata dan kemukiman berlangsung dengan baik. Dalam setahun terakhir, semua sekolah SD, SMP hingga SMA juga mendatangkan guru pengajian yang direkrut dari dayah. Demikian Wabup Pijay.(*)