Satu Pucuk Meriam Berumur Seratusan Tahun Hilang Dicuri di Kantor Camat Tangan-Tangan
Meriam kecil itu beratnya mencapai 100 kg dan meriam besar diperkirakan seberat 130 kg.
Penulis: Rahmat Saputra | Editor: Yusmadi
Laporan Rahmat Saputra | Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Satu pucuk meriam berumur seratusan tahun peninggalan Kerajaan Teuku Raja Nagor, di Kecamatan Tangan-Tangan, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) dikabarkan hilang.
Kabarnya, meriam itu berasal dari Madat Kuta Lhok Pawoh, Kecamatan Manggeng.
Pascadiserahkan oleh cucu Teuku Raja Nagor pada 1999 silam itu, meriam itu pun diletakkan di halaman kantor Camat Tangan-Tangan, berdamping dengan meriam besar yang lebih dulu ada di kantor tersebut.
Meriam kecil itu, menurut Camat Tangan-Tangan, beratnya mencapai 100 kg dan meriam besar diperkirakan seberat 130 kg.
Baca: Warga Abdya Temukan Peluru Meriam, Diyakini Peninggalan Serdadu Amerika Saat Bombardir Kuala Batu
"Meriam yang hilang itu ukuran kecil, kalau ukuran besar masih ada, mungkin karena berat gak sanggup diangkat," ujar Camat Tangan-Tangan, Jasmadi SPd.
Ia menduga hilangnya meriam yang diserahkan oleh cucu Teuku Raja Nagor pada 1999 silam itu, karena adanya permintaan barang antik yang gempar beberapa sepekan terakhir di Abdya.
"Tapi, perlu kami sampaikan itu bukan barang antik yang dibeli dengan harga ratusan juta hingga miliaran rupiah," ungkapnya.
Baca: Satu Meriam Peninggalan Kerajaan Seuneuam Nagan Raya Hilang
Untuk itu, ia mengimbau bagi segera mengembalikan barang tersebut. Bahkan, pihaknya bersedia mengambil barang tersebut.
"Dalam tiga minggu ini, kita masih menunggu itikad baik mereka. Jika dalam tiga minggu itu, tidak ada tanda-tanda, maka pihaknya akan melaporkan persoalan itu pihak berwenang," pungkasnya. (*)