BBPOM Periksa Sampel Obat yang Disuntikkan ke Pasien
Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Banda Aceh beberapa hari lalu mengambil sampel obat
MEULABOH - Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Banda Aceh beberapa hari lalu mengambil sampel obat yang disuntikkan petugas medis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cut Nyak Dhien (CND) Meulaboh, Aceh Barat, ke tubuh Alfa Reza (11), untuk diuji laboratorium (lab). Alfa Reza adalah bocah yang meninggal dunia setelah disuntik petugas medis rumah sakit itu, Sabtu (20/10) dini hari WIB.
Sampel obat tersebut merupakan bagian dari sisa obat suntik yang sudah diamankan polisi sebagai barang bukti (BB) dalam kasus itu. “Kami masih menunggu hasil pemeriksaan sampel obat tersebut oleh BBPOM Banda Aceh,” kata Kapolres Aceh Barat, AKBP Raden Bobby Aria Prakasa SIK, melalui Kasat Reskrim Iptu M Isral SIK, kepada Serambi, Jumat (26/10).
Menurutnya, uji lab terhadap sampel obat itu dilakukan untuk mengetahui jenis dan kandungan obat serta hal-hal lain dari obat tersebut. Hasil pemeriksaan laboratorium itu, sebut Kasat Reskrim, diperlukan pihaknya untuk kepentingan pengusutan.
Iptu M Isral juga menjelaskan, tadi (kemarin-red) penyidik Unit Tipiter Satreskrim Polres Aceh Barat, kembali memeriksa dua dokter jaga/piket dan seorang perawat yang piket di ruang anak RSUD CND sebagai saksi. Dengan pemeriksaan terakhir ini, sebutnya, sudah enam saksi yang dimintai keterangan.
Pada Senin (29/10) pekan depan, lanjut Kasat Reskrim, pihaknya akan kembali memeriksa dua perawat lain yang piket di ruang anak tersebut. “Pihak-pihak yang berkaitan dengan kasus itu, masih terus kita mintai keterangan,” kata Kapolres melalui Kasat Reskrim.
Selain dari kalangan RSUD, menurut Isral, pihaknya juga akan memeriksa saksi dari keluarga korban. Tujuannya, untuk mengungkap apakah dalam kasus tersebut ditemukan tindak pidana atau tidak. “Ke depan kita juga akan periksa saksi ahli serta melakukan ekpose kasus. Sehingga nanti diketahui apakah kasus tersebut dapat ditingkatkan statusnya dari penyelidikan ke penyidikan atau tidak,” timpalnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, dua anak yang merupakan pasien di RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh, Sabtu (20/10) dini hari WIB dilaporkan meninggal dunia setelah disuntik oleh petugas medis di rumah sakit tersebut. Kedua bocah itu adalah Alfa Reza (11), warga Pante Ceureumen, Aceh Barat dan Ajrul Amilin (15), warga Pasie Teube, Aceh Jaya. Setelah Alfa Reza meninggal, ayah korban sempat meluapkan emosi dengan memecahkan kaca ruang anak rumah sakit tersebut.
Periksa satpam
Sementara itu, anggota Unit Ekonomi dan Khusus (Eksus) Satreskirm Polres Aceh Barat juga sedang menyelidiki laporan pelarangan atau pengusiran wartawan ketika meliput di RSUD Cut Nyak Dhien, beberapa hari lalu. Pada Jumat (26/10), polisi memeriksa dua anggota Satpam rumah sakit tersebut.
Dalam pemeriksaan itu, sebut Iptu M Isral SIK, terungkap bahwa pengusiran dan pelarangan wartawan oleh satpam untuk meliput merupakan perintah direktur karena saat itu di RSUD Cut Nyak Dhien sedang ada tim dari Kemenkes RI untuk mencari informasi tentang kasus meninggalnya dua pasien setelah disuntik tim medis. “Untuk terlapor dari RSUD mulai kita periksa,” kata Kapolres melalui Kasat Reskrim.
Ke depan, tambahnya, orang-orang yang terkait dalam kasus tersebut juga akan segera dimintai keterangan termasuk yang terlihat dalam foto dan video yang diserahkan pelapor ke polisi. “Untuk pelapor dan saksi yang dihadirkan pelapor sudah di-BAP,” ujarnya seraya menyatakan pihaknya juga sudah menjadwalkan pemeriksaan terhadap sejumlah satpam lain.(riz)