UAS: Peureulak, Daerah Pertama Masuknya Islam di Nusantara

Dai kondang asal Riau, Ustaz Abdul Somad (UAS) menegaskan bahwa Peureulak merupakan tempat pertama masuknya

Editor: bakri
SERAMBINEWS.COM/SENI HENDRI 
Ustadz Abdul Somad LC MA, menyampaikan tausiyah di Lapangan T Chik M Thaib, Peureulak Kota, Aceh Timur, Minggu (11/10/2018) malam.  

IDI - Dai kondang asal Riau, Ustaz Abdul Somad (UAS) menegaskan bahwa Peureulak merupakan tempat pertama masuknya Islam di Nusantara. Penegasan itu ia sampaikan dalam tausiah di Lapangan Teuku Chik M Thaib, Peureulak Kota, Aceh Timur, Minggu (11/11) malam.

Wakil Bupati (Wabup) Aceh Timur, Syahrul bin Syamaun, dalam sambutannya mengatakan, tablig akbar dan tausiah bersama UAS ini dalam rangka menyambut Maulid Nabi Muhammad saw 1440 Hijriah sekaligus memperingati Haul Sirul Mubtadin Peureulak Raya Ke-4, dan Memperingati Hari Kebangkitan Gerakan Aneuk Muda Sosial (GAMS) Aceh yang perdana.

“Selamat datang kepada UAS di Tanah Rencong, tanah Putroe Nurul A’la. Kegiatan ini kita gelar dalam rangka menyambut Maulid Nabi Muhammad dengan mengusng tema Mengingat Kembali Sejarah Kota Peureulak sebagai Tempat Masuknya Islam Pertama di Asia Tenggara,” ungkap Wabup Syahrul bin Syamaun seraya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung kesuksesan acara itu.

Dalam tausiahnya Ustaz Abdul Somad Lc MA mengatakan, Peureulak merupakan kerajaan pertama masuknya Islam di Nusantara, dan sejarah ini telah diajarkan di bangku sekolah dasar.

Sejarahnya, jelas UAS, zaman dahulu ada seorang lelaki bersama Salman merupakan keturunan bangsawan dari Kerajaan Persia, naik perahu sampai ke sebuah negeri bernama Jeumpa (Bireuen).

Setelah tiba di Jeumpa, jelas UAS, Salman menikah dengan gadis anak bangsawan dari Jeumpa, lalu keturunan mereka menjadi penguasa.

Lalu Islam pun datang. Islam pertama kali datang di Nusantara, menurut UAS, dari Jazirah Arab dan pulau pertama yang mereka temukan adalah Pulau Sumatera (Andalas).

“Di tepi laut arah ke barat di situ ada sebuah negeri yang makmur bernama Peureulak dan waktu itu para ulama pertama kali mendarat di negeri Peureuak inilah,” beber UAS.

Sejak 20 tahun lalu, jelas UAS, sejarah ini sudah dipelajari di sekolah SD bahwa Islam pertama kali datang di Negeri Peureulak. “Tapi setelah usia 41 tahun baru saya sampai ke Peureulak. Dan ini nantinya akan saya ceritakan kepada anak saya,” celotehnya disambut tawa penonton.

Dari Peureulak, Aceh Timur, selaku daerah pertama masuknya Islam, jelas UAS, kemudian turun ke bawah menjadi Kerajaan Melayu pertama di bawah Aceh, yaitu Kerajaan Melayu Langkat, ditandai dengan Masjid Azizi di Tanjungpura, lalu turun lagi menjadi Kerajaan Melayu Deli yang ditandai dengan berdirinya Masjid Raya Al-Mashun, (di belakangnya Istana Maimun).

Selanjutnya, jelas UAS, dari Kerajaan Melayu Deli turun lagi menjadi Kerajaan Serdang Bedagai.

Kemudian turun lagi menjadi, Kerajaan Melayu Asahan yang dipimpin oleh Raja Abdul Jalil sebagai sultan pertama. “Abdul Jalil merupakan putra dari Sultan Iskandar Muda dari Aceh,” kata UAS.

Waktu itu, jelas UAS, ada seorang pria gagah perkasa dari Bumi Aceh, yaitu Sultan Iskandar Muda yang hendak pergi ke Selat Malaka, kemudian ia singgah di sebuah tanjung yang ada balainya (Tanjung Balai) dan menikahi seorang perempuan setempat. “Lalu lahirlah seorang anak laki-laki bernama Abdul Jalil dan menjadi sultan pertama di Kerajaan Melayu Asahan yang saat ini menjadi Kabupaten Asahan,” beber UAS fasih.

Setelah Kerajaan Melayu Asahan, jelas UAS, kemudian turun lagi, menjadi Kerajaan Siak yang merupakan kampung halaman dirinya. “Dari Kerajaan Melayu Asahan menjadi Kerajaan Siak tahun 1723 yang merupakan kampung halaman saya,” ungkap Abdul Somad.

Di akhir tausiahnya, UAS meminta masyarakat Aceh Timur agar memasukkan putra-putrinya ke dayah-dayah sebagai penerus ulama-ulama di tanah air, demi meneruskan syiar Islam.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved