Derita Uswatun Bertarung Melawan Ganasnya Kanker Payudara Stadium Empat
Seorang wanita muda yang tinggal di Dusun Sosor, No 45, Desa Penanggalan Timur, Kecamatan Penanggalan saban hari merintih sakit luar biasa.
Penulis: Khalidin | Editor: Yusmadi
Laporan Khalidin | Subulussalam
SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM - Kabar miris berembus dari sudut Kota Subulussalam. Seorang wanita muda yang tinggal di Dusun Sosor, No 45, Desa Penanggalan Timur, Kecamatan Penanggalan saban hari merintih menahan rasa sakit luar biasa.
Wanita berumur 38 tahun itu bernama Uswatun Hasanah, dia menderita kanker payudara stadium 4 dan kini sudah dalam keadaan mengkhawatirkan.
Saat Serambinews.com berkunjung ke kediamannya, Kamis (15/11/2018) cuaca sempat panas namun kembali mendung dan gerimis seperti biasa hingga membuat suasana Kota Sada Kata itu dingin.
Namun, meski cuaca dingin karena diguyur hujan tampaknya tak mampu menyejukkan penyakit yang mendera tubuh wanita tersebut.
Betapa tidak, salah satu payudara perempaun yang selama semula berprofesi tukang jahit pakaian telah membusuk akibat digerogoti kanker ganas.
Baca: Kunjungi Penderita Kanker Payudara, Ini Janji Wakil Bupati Abdya dan BFLF
Yah, Uswatun yang akrab di panggil Susi ini telah menderita kanker payudara stadium empat selama hampir dua tahun atau terhitung 2017 lalu dan sekarang kondisinya makin memprihatinkan.
Sebelumnya, penyakit yang menggelayut di tubuh Susi didiagnosa tumor ganas dan sempat mengikuti terapi pengangkatan.
Tetapi, kata Susi, sebulan kemudian tumbuh kembali ketika melakukan biopsi. Belakangan, dokter memvonis Susi menderita kanker payudara.
Kala itu, kata Susi, dokter menyarankan untuk melakukan kemoterapi dan diangkat payudaranya guna mencegah penyebaran.
Baca: Termasuk Salah Satu Kanker yang Mematikan, Ini Cara Cegah Risiko Kanker Payudara
Namun, Susi menolak dan memilih pengobatan alternatif dengan harapan agar bisa membaik.Tapi ternyata tak kunjung sembuh bahkan kondisinya kian semakin parah.
Dia menambahkan Oktober 2017 lalu sempat dirawat di RSUD Subulussalam karena kondisi kesehatanya menurun dan hampir kehabisan darah.
Bahkan, kala itu Susi tidak dapat bergerak akibat kadar hemoglobin (Hb) rendah. Pihak keluarga melakukan penggalangan donor darah dan terkumpul asupan darah sebanyak lima kantong.
“Alhamdulillah setelah itu bisa bergerak dan kondisi lumayan membaik,” tutur Susi.
Dalam Kondisi yang meprihatinkan Susi kini hanya bisa berbaring di ranjang kayu. Susi tampak berbaring menutupi tubuhnya dengan selimut.