Sebelum Pay Dibakar Hidup-hidup oleh Temannya di Medan, Pelaku Pukul Korban dengan Martil

Pay meninggal, setelah berjuang melawan luka bakar yang diderita sekitar 80 persen dan menahan rasa sakit akibat hantaman 3 kali martil di area kepala

Editor: Faisal Zamzami
Dokumentasi Polsek Percut Sei Tuan
Sudirman, Korban pembakaran di Tembung saat berada di Rumah Sakit Pirngadi, Jumat (23/11/2018) 

SERAMBINEWS.COM, MEDAN - Sudirman alias Pay (35) korban pembakaran di Medan Tembung oleh teman lamanya Ben Jonson Situmorang (30) akhirnya mengeembuskan nafas terakhir.

Pay meninggal, setelah berjuang melawan luka bakar yang diderita sekitar 80 persen dan menahan rasa sakit akibat hantaman 3 kali martil di area kepala.

Sorang warga di lokasi TKP, Muhammad Andika (22) mengatakan bahwa sekitar pukul 17.30 WIB korban Sudisman alias Pay (35) yang sering bercanda, terlihat melintas di sekitar Jalan Gang Ar Ridho tepatnya di samping Supermarket Irian.

Dia tampil tidak biasanya dengan berpenampilan stylish dan berpakaian rapi guna bermalam sabtuan.

"Saya tegur dia, mau kemana bang Pay ganteng kali. Dijawabnya biasalah mau malam sabtuan. Aku heran kok dengaren dia pakai baju bagus dan stel garang. Karena dia biasa stel gembel, bajunya itu-itu saja. Sempat juga aku bertanya dalam hati ada apa ini," kata Andika di lokasi kejadian, Sabtu (24/11/2018)

Ia menambahkan, setelah selesai Magrib dan menjelang Isya, korban jalan ke arah Jalan Raya. 

Dia dihampiri oleh tersangka, dan dipukul menggunakan martil dari arah belakang sebanyak 3 kali.

S
Sudirman, Korban pembakaran di Tembung saat berada di Rumah Sakit Pirngadi, Jumat (23/11/2018) (Dokumentasi Polsek Percut Sei Tuan)

Tak berhenti sampai di situ.

Setelah terkapar,korban disiram dengan bensin oleh tersangka.

Kemudian disulut menggunakan pemantik api hingga Pay terbakar.

Masih kata Andika, pelaku sempat dikejar oleh warga tapi tidak dapat.

Korban ini merupakan salah satu anggota organisasi masyarakat (ormas) di wilayah Percut Seituan.

"Pelaku ini baru keluar penjara dan baru tiga hari berada di sini," ujar Andika.

Lebih lanjut, Andika menjelaskan bahwa Pay merupakan orang yang baik, walaupun dalam cara berpakaian selalu berpenampilan urakan dan hanya memakai baju itu-itu aja setiap harinya.

"Makanya pas aku lihat dia pakai kemeja warna cokelat tangan pendek dan pakai sepatu, heran juga. Karena belum pernah aku lihat dia serapih itu. Mungkin itu tanda-tanda sebelum dia pergi. Karena dengaren dia rapi, pas jalan ke depan jalan rupanya sudah nggak ada," ungkap Andika.

S
Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved