Beredar Kabar Sejumlah Tenaga Anastesi di RSUTP Abdya Mundur, tapi Direktur Membantah

Sejumlah penata anastesi di Rumah Sakit Umum Teungku Peukan (RSUTP) dikabarkan mengundurkan diri.

Penulis: Rahmat Saputra | Editor: Yusmadi
SERAMBINEWS.COM/RAHMAT SAPUTRA
Wakil Bupati Abdya, Muslizar MT berfoto bersama dengan para dokter spesialis dan penata anestesi dan manajemen RSUTP, Rabu (28/11/2018) di Aula RSUTP setempat. 

Laporan Rahmat Saputra | Aceh Barat Daya

SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Sejumlah penata anastesi di Rumah Sakit Umum Teungku Peukan (RSUTP) dikabarkan mengundurkan diri.

Akibatnya, aktivitas pelayanan di RSUTP, khususnya untuk pelayanan operasi dan bedah kabarnya menjadi terganggu.

Informasi itu tersebar luas di media sosial, bahkan salah seorang dokter spesialis bedah, dr Ismail Muhammad SpB juga menyampaikan persoalan tersebut di akun Facebooknya.

Dalam akun facebook, atas nama Ismuha dokto menyebutkan bahwa operasi tidak bisa dilakukan karena seluruh penata anestesi telah mengundurkan diri, sehingga mereka tidak bisa melakukan operasi.

Direktur RSUTP, dr Adi Arulan Munda melalui Kabid Penunjang RSUTP, Afrida Surya ST saat dikonfirmasi Serambinews.com membantah bahwa tiga penata anastesi di RSUTP telah mengundurkan diri.

Baca: Dua Bulan, RSUDTP Rawat 37 Pasien DBD

"Tidak benar itu. Ini hanya persoalan miskomunikasi saja. Terlebih, dokter anestesi sakit dan tidak masuk, sehingga tidak bisa memberikan pendelegasian kerja," ujar Direktur RSUTP melalui Kabid Penunjang, Afrida Surya ST.

Menurutnya, secara aturan penata anastesi bisa mengambil tindakan dan bekerja, jika ada pendelegasian dari dokter spesialis anastesi.

"Kalau tidak ada itu, mereka tidak berani bekerja," sebutnya.

Pascaadanya kabar itu, tambahnya, wakil Bupati juga sudah memanggil tenaga anastesi dan dokter spesialis bersama seluruh manajemen.

Baca: Bupati Abdya Pecat Dokter Spesialis

"Di depan pak wabup, para dokter spesialis, termasuk di depan dokter ismuha tadi, mereka mengaku siap bekerja, dan tidak pernah mengajukan pengunduran diri," sebutnya.

Bahkan, tambahnya, wakil Bupati berjanji akan mengevaluasi terkait persoalan jasa medis yang selama ini juga menjadi keluhan para penata anestesi.

"Persoalan Perbup jasa akan kita evaluasi pertengahan Desember ini,sehingga semua sejahtera. Terkait jam kerja anestesi dan kekurangan tenaga, insya Allah, kita juga akan menambah tenaga anastesi dan pak wabup sudah menyetujuinya," paparnya.

Seusai mengadakan pertemuan dengan dokter spesialis dan penata anastesi, wakil Bupati Abdya, Muslizar MT kepada Serambinews.com membantah adanya pengunduran diri penata anastesi tersebut.

Baca: RSUTP Abdya Tahan Gaji Dokter Spesialis Teuku Muda Puteh

"Tidak ada, ini hanya miskomunikasi saja. Bahkan, sudah saya tanyakan langsung pada mereka, apa benar mau mengundurkan diri?, jawaban mereka, tidak ada," ujar wakil Bupati Abdya, Muslizar MT.

Meski begitu, Muslizar berharap para tenaga medis dan para medis, jika ada persoalan dan keluhan agar disampaikan pada manajemen, guna dicari solusi bersama-sama.

"Kalau di facebook orang salah paham, apalagi menyampaikan persoalan yang tidak benar. Buktinya, penata anestasi setelah kita panggil dan tanyakan langsung, mereka tidak mengundurkan diri," ungkapnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved