Saat Yunarto Wijaya Singgung Ferdinand Hutahaean, Satu Studio Mata Najwa Tertawa hingga Bersorak

Selesai mengatakan hal tersebut, Yunarto meminta penonton yang di studio untuk bertepuk tangan untuk Ferdinand.

Editor: Amirullah
capture video Facebook Mata Najwa
Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya berkali-kali menyinggung Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean saat menyampaikan pendapatnya di Program Mata Najwa, Rabu (5/12/2018). 

SERAMBINEWS.COM - Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya berkali-kali menyinggung Kadiv Advokasi dan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean saat menyampaikan pendapatnya di Program Mata Najwa, Rabu (5/12/2018).

Dilansir TribunWow.com dari video live di Akun Facebook Trans7, Yunarto mengungkapkan tiga hal soal Ferdinand sebagai mantan pendukung Jokowi.

Hal tersebut ia sampaikan di Program Mata Najwa yang membahas Tema Soal "Barisan Para Mantan".

"Bicara soal mantan, jadi ini jangan dicampuradukkan dengan perasaan. Yang paling penting adalah politik itu jangan baper," ujarnya.

Baca: VIDEO - Reka Ulang Kasus Pembunuhan Guru Honorer, Suherman Lukai Leher Korban Hingga Meninggal

Baca: Kini Arsip Pribadi Bisa Disimpan di Perpustakaan dan Kearsipan Aceh

Ia kemudian mencontohkan pernyataanya itu dengan kicauan-kicauan Ferdinand yang mana seolah menunjukkan jika ia sangat anti dengan "ceb*ng".

"Kita bisa komentari Twitternya politisi yang tweetnya paling fenomenal (Ferdinand Hutahaean). Tadi kita lihat di mana di Twitter, beliau ini paling anti Ceb*ng, tapi saya baru lihat juga empat tahun lalu beliau berpidato layaknya panglima ceb*ng," ujar Yunarto.

Mendengarnya pernyataan Yunarto, satu studio pun tertawa.

Yunarto kemudian menyebutkan untuk jangan membangun politik kultus.

Menurutnya, ketika seseorang membangun politik kultus, maka yang terbangun adalah relasi antara pelayan dengan juragan.

Ia kembali mencontohkan kasus tersebut dengan Ferdinand Hutahaean.

Baca: Hanya Karena Helikopter Ini Terbang Rendah, 400 Ayam Mendadak Mati

Baca: Jelang Pemilu, Mabes Polri Cek Kesiapan Personel Pengamanan di Polda Aceh

"Bung Ferdinand mungkin ingat pada bulan Mei tahun 2015 sebagai Direktur Eksekutif Energi Watch, pernah mengatakan membela Sudirman Said ketika ingin membubarkan Petral, ketika ada reaksi dari SBY (Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono), bung Ferdinand mengatakan 'SBY jangan lebay' disitu," paparnya.

"Saya tidak mendengar kritik itu ketika bung Ferdinand sudah masuk partai yang saya tangkap seperti sedang membangun hubungan antara pelayan dengan tuan dengan SBY," tambahnya.

Selesai mengatakan hal tersebut, Yunarto meminta penonton yang di studio untuk bertepuk tangan untuk Ferdinand.

Diminta, satu studio pun bertepuk tangan sambil tertawa.

Setelah itu Yunarto kembali melanjutkan dengan poin ketiganya.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved