Langsa Tampung Rohingya
Pemerintah Kota (Pemko) Langsa menampung 20 Muslim Rohingya yang lari dari negara bagian Rakhine, Myanmar melalui jalur laut Malaysia
* Ditempatkan Sementara di Dinsos
LANGSA - Pemerintah Kota (Pemko) Langsa menampung 20 Muslim Rohingya yang lari dari negara bagian Rakhine, Myanmar melalui jalur laut Malaysia. Mereka ditempatkan sementara di Panti Gepeng Dinas Sosial Langsa, Gampong Lhoekbanie, Kecamatan Langsa Barat, Jumat (7/12) sore.
Wali Kota Langsa, Usman Abdullah atau Tauke Seuem langsung menerima penyerahan 20 Rohingya itu dari pihak Imigrasi Kalas II Langsa. Dia menyatakan siap menangani para pengungsi Rohingya itu yang sebelumnya terdampar di kawasan Kuala Idi, Aceh Timur ini.
Pemko Langsa juga menyatakan komitmen siap membantu memberikan fasilitas penampungan sementara, di Panti Gepeng Dinsos. Wali Kota didampingi sejumlah pejabat, Kadinsos Armia, Kepala Badan Kesbangpol dan Linmas Agus Salim dan Asisten I Suryatno.
Penyerahan ke 20 Rohingya ini dilakukan oleh Kepala Imigrasi Kelas II Langsa, Mirza Akbar, didampingi sejumlah stafnya. Tauke Seuem, sambil menyalami juga memberikan uang tunai Rp 50 ribu kepada masing-masing pengungsi.
“Kita sangat prihatin melihat Rohingya ini, karena mereka saudara kita sesama muslim, dan terusir dari tanah kelahirannya sendiri, dimana di negaranya mereka dibantai akibat konflik,” ujarnya. Menurut dia, atas dasar rasa kemanusiaan, maka Pemko Langsa membantu menyediakan fasilitas tempat sementara.
“Mereka ditampung sementara waktu di Panti Gepeng ini,” ujar Tauke Seuem. Dia berharap kementerian terkait untuk segera menindaklanjut proses penanganan Rohingya, karena persoalan ini merupakan tanggungjawab pemerintah pusat dan provinsi, serta pihak lainnya.
Menurutnya, pemerintah kota mengalami keterbatasan dana untuk menampung para imigran itu dan diharapkan semua pihak dapat membantu sepenuhnya dalam penangananya, terutama pihak Imigrasi, Kepolisian dan Pemerintah Pusat. “Bagi siapa yang mau berzakat, maka bisa memberikan langsung kepada Rohingya ini, karena mereka layak mendapatkannya,” sebut Wali Kota.
Terkait fasilitas di panti, Tauke Seuem telah memerintahkan sejumlah dinas untuk memenuhi sejumlah fasilitas, seperti air bersih, MCK, mushala maupun kebutuhan lainnya bagi etnis Rohingya, selama berada di tempat penampungan sementara ini.
Sementara itu, Kepala Imigrasi Kelas II Langsa, Mirza Akbar SH MSi, didampingi Kasi Intelijen dan Penindakan Keimigrasian, Fachriansyah SH MPA, kepada Serambi mengatakan pemindahan 20 etnis Rohingya ini sesuai kepsepakatan bersama antar pihak terkait pada saat berlangsungnya rapat di Sekretariat Pemko Langsa sehari sebelumnya.
Dalam rapat itu, Wali Kota Langsa, Usman Abdullah, menyanggupi dan siap membantu memfasilitasi dan menampung sementara ke 20 etnis Rohingya ini yang sejak Selasa (4/12) malam ditampung di Kantor Imigrasi.
Sebelumnya, ke 20 etnis Rohingya ini mendarat di Pelabuhan Kuala Idi, Gampong Blang Geulumpang, Kecamatan Idi Rayeuk, Aceh Timur dengan menggunakan boat pancing di bawah 10 GT. “Pihak UNHCR telah kembali ke Jakarta, dan kemungkinan pada Senin (10/12) depan nanti, akan kembali untuk melakukan registrasi ke 20 etnis Rohingya ini,” ujarnya.
Dikatakan, untuk persoalan status Rohingya ini yang masih imigran etnis Rohingya, belum bisa dikatakan pengungsi. Dia beralasan harus ada verifikasi dari pihak UNHCR dan pihak terkait lainnya, sehingga akan diketahui tatus mereka sebagai pengungsi atau bukan.
Tiba di Kuala Idi 4 Desember
20 Warga muslim Rohingya asal Myanmar yang seluruhnya pria dengan usia produktif pada Selasa (4/12) sekitar pukul 08.10 WIB, tiba di Pelabuhan Kuala Idi, Gampong Blang Geulumpang, Kecamatan Idi Rayeuk, Aceh Timur. Informasi yang dikumpulkan Serambi, saat merapat ke Pelabuhan Idi di bawah guyuran hujan, mereka menggunakan boat pancing berukuran di bawah 10 GT.
Ke-20 warga Rohingya yang tidak memiliki dokumen apapun dan tak bisa berbahasa Indonesia yaitu Hafiz Muhammad Ismail (20), Muhammad Takim (18), Muhammad Amin (14), Nur Islam (19), Suef Muhammad (50), Abdul Karem (14), Muhammad Hayat (15), Muhammad Salem (27), Muhammad Salem (17), Amir Ali (28), Salmulloh (24), Muhammad Nur Syumi (18), Abdul Maud (16), Harsyik (16), Abdul Rohim (14), Muhammad Idris (18), Rusyi Tamot (28), Abdul Rizik (19), Syekara Khumar (13), dan Muhammad Zen (14).