Kata Irwandi Yusuf, Sosok Wali Nanggroe Harus Berilmu Dunia dan Akhirat
Gubernur nonaktif Aceh, Irwandi Yusuf, menyatakan, dibutuhkan sosok yang memiliki ilmu dunia dan ilmu akhirat guna menduduki jabatan Wali Nanggroe.
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Yusmadi
Laporan Fikar W Eda | Jakarta
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA -- Gubernur nonaktif Aceh, Irwandi Yusuf, menyatakan, dibutuhkan sosok yang memiliki ilmu dunia dan ilmu akhirat guna menduduki jabatan Wali Nanggroe Aceh.
"Siapa orangnya terserah. Tapi menurut saya dibutuhkan figur yang berilmu dunia dan akhirat," kata Irwandi yang ditemui Serambinews.com di Gedung Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Senin (10/12/2018).
Irwandi Yusuf mengingatkan lembaga Wali Nanggroe agar jangan dibubarkan. Sebab lembaga Wali Nanggroe lahir dari MoU Helsinki yang diturunkan dalam UUPA.
"Itu adalah salah satu hak khusus bagi Aceh. Jangan lembaga tersebut digugat untuk dihapus," ujarnya.
Irwandi yang sedang menjalani pengadilan dengan dakwaan menerima suap dan gratifikasi, mengharapkan, siapapun calon wali nanggroe yang muncul nanti, jangan lantas dibuli publik.
Ia mengatakan, tugas Wali Nanggroe berat.
Baca: Quo Vadis Wali Nanggroe?
Baca: Kriteria Wali Nanggroe
Baca: Mekanisme Pencalonan Wali Nanggroe Harus Diperjelas
Mendamaikan Aceh, menjaga adat istiadat.
Tokoh pemersatu dan harus berdiri di semua golongan.
"Ini tugas mulia. Wali itu harapkan tokoh berilmu ilmu dunia dan akhirat," ucap Irwandi.
Selang beberapa waktu terakhir, muncul sejumlah nama yang akan meramaikan bursa pencalonan Wali Nanggroe.
Diantaranya Malik Mahmud Al Haytar, dan Zakaria Saman.
Tapi tidak tertutup kemungkinan muncul tokoh-tokih lain yang akan mengisi kontestasi wali nanggroe. (*)