Dalam Kasus Pembantaian Pekerja di Papua, Rupanya Ada Panglima Tertinggi KKB Selain Egianus Kogeya
Dikutip dari Kompas.com, Kamis (13/12) meski demikian TNI-Polri sudah mengantongi identitas para pentolan KKB termasuk panglima tingginya.
SERAMBINEWS.COM - Aparat gabungan TNI dan Polri telah memetakan profil pelaku Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang melakukan pembantaian pekerja PT Istaka Karya.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo.
Dedi mengungkapkan hingga saat ini pelaku KKB di Papua belum ada yang tertangkap.
Dikutip dari Kompas.com, Kamis (13/12) meski demikian TNI-Polri sudah mengantongi identitas para pentolan KKB termasuk panglima tingginya.
"Selain yang sudah di-publish di media, salah satu pelaku yang mengomandoi langsung di lapangan adalah EK. Di atasnya kita sudah berhasil mengidentifikasi panglima tertingginya juga," tutur Dedi di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (12/12).
Baca: Fakta Soal Viral Nama Lembaga BP3APK2BPMPD, Benar Adanya dan Bukan Editan
Baca: Dihantam Derasnya Arus Sungai Alas, Oprit Jembatan Mbarung-Lawe Alas Aceh Tenggara Putus
Baca: Kisah Horor Dosen Mengajar Mahasiswa Gaib, Setelah Sadar Ternyata Sudah Hilang Selama Tiga Hari
EK ialah inisial dari Egianus Kogeya.
Untuk panglima tertingginya Dedi memberi inisial yakni PU.
PU inilah yang memberi restu pembantaian di Nduga berberapa waktu lalu.
"Panglima tersebut atas nama inisial PU dan di bawah kaki-kakinya pun juga memiliki daerah operasi yang ada di Nduga tersebut," kata Dedi.
Dedi melanjutkan saat menyerang, ada lebih dari 50 anggota KKB.
Mereka menggunakan 25 pucuk senapan.
Dari 25 pucuk senjata api, 17 diantaranya merupakan senapan laras panjang dan 8 lainnya laras pendek.
Sedangkan KKB mendapat senjata-senjata itu dari jalur penyelundupan secara gelap.
Baca: Viral Lirik Lagu Makan Daging Anjing dengan Sayur Kol, Garda Satwa Indonesia Beri Tanggapan
Baca: Nyak Sandang, Penyumbang Pesawat RI 001 Tagih Janji Presiden Jokowi, Bangun Masjid dan Naik Haji
Baca: Mendes Minta Keuchik tak Takut Gunakan Dana Desa, Jika Ada yang Kriminalisasi Lapor ke Nomor Ini
"Yang dilakukan kelompok tersebut dengan membeli beberapa senjata di wilayah Papua Nugini maupun di wilayah Philipina," tutur Dedi.
Seperti diketahui, kelompok bersenjata di Papua, pada hari Minggu (2/12/2018), pimpinan Egianus Kogeya membunuh 20 orang di Kabupaten Nduga.