Setiba di Rumah, Pria Aceh Timur yang Sakit Parah di Malaysia Ini Langsung Cium Kaki Ibunya

M Jafar (32) warga Aceh Timur yang menderita sakit parah di Malaysia ini akhirnya bisa bertemu kembali dengan ibunya.

Penulis: Seni Hendri | Editor: Taufik Hidayat
Serambinews.com
Jafar langsung mencium kaki ibunya, Jumat, setiba di rumahnya di Gampong Teupin Breuh, Kecamatan Simpang Ulim, Aceh Timur, Kamis (13/12/2018) malam. 

Laporan Seni Hendri | Aceh Timur

SERAMBINEWS.COM, IDI - M Jafar (32) warga Gampong Teupin Breuh, Kecamatan Simpang Ulim, Aceh Timur, yang menderita sakit parah di Malaysia, akhirnya bisa kembali pulang dan bertemu dengan ibunya yang bernama Jumat (60).

Jafar tiba di rumahnya di Teupin Breuh, Kamis (13/12/2018) malam pukul 20.00 WIB. Ia berangkat dari Malaysia Kamis pagi, dan siangnya tiba di Bandara SIM Blang Bintang, Aceh Besar, dan langsung melanjutkan perjalanan pulang ke Aceh Timur.

Kepulangan M Jafar ke kampung halamannya itu, berkat bantuan Anggota DPD RI H Sudirman atau Haji Uma, dan Ketua Kesatuan Aneuk Nanggroe (KANA) Nazaruddin alias Abu Saba di Malaysia. Bahkan Haji Uma, turut menyambut M Jafar di kediamannya.

“Terimakasih banyak Pak Haji Uma atas bantuannya, sehingga saya bisa bertemu kembali dengan orang tua saya. Saya sangat bahagia,” ungkap M Jafar setiba di rumahnya. Ucapan terimakasih juga disampaikan oleh Iskandar adik M Jafar.

“Ini yang bisa saya lakukan sebagai tanggung saya kepada masyarakat. Harapan saya Jafar dapat menjalani pengobatan lanjutan hingga sembuh, dan dapat hidup layak serta dapat berusaha,” jawab Haji Uma.

Haji Uma juga mengingatkan Jafar dan warga Aceh lainnya agar tidak lagi pergi ke Malaysia untuk mencari pekerjaan. "Lebih baik tinggal bersama keluarga di Aceh, karena setiap rezeki itu sudah ditentukan oleh Allah SWT," pesannya.

Amatan Serambi, setiba di rumah, Jafar langsung sujud mencium kaki ibunya, sambil meminta maaf kepada ibunya. “Iya sudah saya maafkan,” ungkap ibunya, tanpa bisa menahan rasa haru.

Inisiatif membantu pemulangan M Jafar, jelas Haji Uma, berawal saat ia melihat foto dan video M Jafar yang sudah kurus kering masuk ke dinding FB-nya.

Dalam video berdurasi 1 menit 25 detik itu, M Jafar yang saat itu tinggal di Klantan-Malaysia, mengaku mengalami pendarahan dalam perutnya selama empat bulan, tapi tidak ada yang membantu.

“Saya sakit sudah dua bulan, tapi tidak ada tempat saya meminta tolong. Karena itu saya minta tolong kepada kalian. Saya sakit dalam perut, berdarah, saya tinggal di Klantan. Tolong beri saya pertolongan. Jika tidak, juga tidak apa-apa,” ungkap Jafar dalam video itu.

Haji Uma pun mengaku terketuk hatinya untuk membantu memulangkan M Jafar ke Aceh, sehingga ia langsung berkoordinasi dengan Abu Saba di Malaysia.

Selanjutnya, jelas Haji Uma, seseorang mengantarkan Jafar dari Klantan ke Kuala Lumpur dengan menempuh 12 jam perjalanan.

Setiba di Kuala Lumpur, M Jafar diberikan tempat tinggal oleh Abu Saba dan diberikan pengobatan. Sehingga keadaannya mulai membaik.

Setelah segala syarat terpenuhi, Jafar diantar langsung ke Banda Aceh oleh Abu Saba, Kamis (13/12/2018).

“Pemulangan Jafar ini butuh biaya Rp 12 juta. Dibantu keluarga 5 juta, sedangkan sisanya saya tanggung,” ungkap Haji Uma.

Jafar merupakan anak ke-5 dari 6 bersaudara dari pasangan almarhum Nurdin dan Jumat. Di Malaysia, ia sudah 6 tahun bekerja di Kilang Kayu, di Klantan.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved