Waspada! Ada Longsor dan Jalan Amblas di Lintasan Bireuen-Takengon, Ini Lokasi Paling Berbahaya
Badan jalan yang amblas, longsor dan turun mulai terlihat di KM 16, kemudian KM 22 sampai KM 24 atau sebelum memasuki Cot Panglima.
Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Yusmandin Idris I Bireuen
SERAMBINEWS.COM - Lintasan Bireuen-Takengon mulai dari KM 9 sampai KM 24, Krueng Simpo, Kecamatan Juli Bireuen terganggu akibat beberapa titik badan jalan amblas, longsor yang membahayakan pengendara.
Termasuk salah satu jembatan di Balee Panah, Teupin Mane, Juli terpaksa buka tutup.
Baca: Tolak Dipindahkan ke Jakarta, KNPI Aceh Timur Ngotot, Minta Kongres KNPI Tetap Dilaksanakan di Aceh
Baca: Krueng Arakundo Meluap, Ratusan Rumah di Langkahan Aceh Utara Terendam
Badan jalan yang amblas, longsor dan turun mulai terlihat di KM 16, kemudian KM 22 sampai KM 24 atau sebelum memasuki Cot Panglima.
Menurut warga setempat longsor terjadi setelah hujan deras mengguyur Bireuen dan ada beberapa longsor sebelumnya semakin melebar.

“Ada badan jalan terbelah sedikit sehingga dikhawatirkan longsor atau amblas lagi,” ujar Ishak, salah seorang sopir kepada Serambinews.com.
Patahan badan jalan ada beberapa titik disebabkan hujan deras serta gerusan air sehingga tebing jalan amblas dan melebar ke badan jalan.
Baca: Kisah Pertempuran Sengit Pasukan Khusus Gabungan Indonesia Ketika Konflik Timor Timur
Baca: Longsor di Empat Tititk, Lintasan Blangkejeren-Kutacane Lumpuh Total
Bagi pengendara yang melintasi Bireuen-Takengon, kata warga diminta berhati-hati, apalagi malam hari dikhawatirkan terjadi kecelakaan.
Kondisi paling parah kata warga di KM 16 dan KM 22 dimana hampir 1 meter badan jalan retak dan panjangnya mencapai 50-100 meter, baik sebelah kiri jalan maupun sebelah kanan.
Sedangkan di kawasan Balee Panah, Teupin Mane Juli, tanah penahan abudment jembatan amblas.
Anggota Polres sudah memasang police line agar kendaraan tidak melintas di badan jalan yang retak dan sudah longsor.(*)