Tsunami di Banten dan Lampung
Update BNPB: 62 Meninggal dan 584 Luka-luka Akibat Tsunami di Banten
Sutopo memperkirakan data ini akan terus bertambah mengingat ada wilayah-wilayah yang belum didata secara menyeluruh.
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengungkapkan, korban meninggal dunia akibat tsunami yang melanda wilayah pantai sekitar Selat Sunda bertambah menjadi 62 orang.
Sementara korban luka-luka menjadi 584 orang.
Kemudian 20 orang belum ditemukan.
"Data dampak tsunami sampai dengan 23 Desember 2018 pukul 10.00 WIB, data sementara jumlah korban meninggal 62 orang meninggal dunia, korban luka 584, hilang 20 orang," kata Sutopo dalam keterangan persnya, Minggu (23/12/2018).
Kemudian 430 unit rumah dan 9 unit hotel rusak berat, 10 kapal rusak berat.
Sutopo memperkirakan data ini akan terus bertambah mengingat ada wilayah-wilayah yang belum didata secara menyeluruh.
Sementara Kepala Kantor Basarnas Banten Zaenal Arifin menyebut, untuk sementara korban meninggal dibawa ke sejumlah titik, dua di antaranya di Puskesmas Carita dan Puskesmas Cinangka.
"Laporan terbaru yang sudah dicek di Puskesmas Carita 56 jenazah, di Puskesmas Cinangka sekitar 20 jenazah," kata Zaenal di Puskesmas Carita, Minggu ( 23/12/2018).
Korban meninggal yang dibawa ke Puskesmas Carita berasal dari kawasan Pantai Carita di Kabupaten Pandeglang.
Puskesmas Cinangka juga jadi titik evakuasi korban dari kawasan Pantai Carita.
Selain di dua tempat itu, baik korban meninggal maupun korban luka juga ada di wilayah selatan Kabupaten Pandeglang, seperti Tanjung Lesung, Sumur dan Panimbang.
Hanya saja Zaenal menyebut belum ada data pasti berapa jumlah korban meninggal.
Pantauan Kompas.com di Puskesmas Carita, mobil Basarnas yang membawa kantung jenazah korban tsunami terus berdatangan.
Hingga pukul 11.00 WIB sudah ada 56 korban yang dibawa ke Puskesmas Carita.
Dari jumlah tersebut, baru ada tiga yang berhasil diidentifikasi yakni Ekawati (55) asal BSD Tangerang, Putri Pusakawati (16) asal Warunggunung Lebak, dan Zubair Zuhdi (2) asal Jakarta.