Gajah Mati
BKSDA Otopsi Gajah Mati di Pante Peusangan, Ini Organ Tubuh yang Diperiksa
Adapun sampel yang diambil melalui otopsi antara lain berupa limpa, paru-paru, jantung, hati dan usus.
Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Yusmandin Idris I Bireuen
SERAMBINEWS.COM - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh bersama tim kesehatan dan tim gabungan dari Polres Bireuen dan Bener Meriah, Jumat (28/12/2018) malakukan otopsi terhadap seekor gajah mati.
Otopsi dilakukan untuk memastikan penyebab kematian gajah jantan yang dijuluki si Bongkok berusia 40 tahun tersebut.
Baca: Tulis Surat Terbuka, Natalius Pigai Kritik Foto Presiden Jokowi saat Kunjungi Lokasi Tsunami Banten
Baca: Sejak Juli 2018, Ratusan Guru di Abdya belum Terima Tunjangan Nonsertifikasi
Gajah itu ditemukan mati dan mulai membusuk dekat sungai kawasan Berawang Alue Batee Plah, Desa Pante Peusangan, Juli, sekitar pukul 14.00 WIB, Kamis (27/12/2018) .
Kepala BKSDA Aceh, Sapto Aji Prabowo mengatakan, sejauh ini belum dapat dipastikan penyebab gajah tersebut mati sehingga dilakukan perlu diotopsi dengan mengambil sampel organ bagian dalam tubuh gajah tersebut.
Baca: 11 Mayat Bayi Hilang Secara Misterius, Warga Mendengar Ada Nyanyian Aneh di Sekitar Makam
Otopsi dilakukan drh Rosa Rika Wahyuni MSi dan anggota disaksikan Kasatreskrim Polres Bener Meriah Iptu Wijaya Yudi, Kepala Pusat Latihan Gajah Aceh, Andi Aswinsyah serta KBO Satreskrim Polres Bireuen Ipda Safaruddin.
Hadir juga Kapolsek Juli Ipda Prawira Wardany STrK serta anggota lainnya, Babinsa Pante Peusangan Serda Efendi serta petugas CRU Sayeung Bener Meriah.
Adapun sampel yang diambil melalui otopsi antara lain berupa limpa, paru-paru, jantung, hati dan usus untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan ke laboratorium forensik untuk memastikan apakah ada mengandung toksit atau racun dan bisa juga kemungkinan gajah tersebut mati secara wajar.(*)