Menjaga Kelestarian Kopi Gayo, 34 Pelajar Ikut Kompetisi Menyeduh dan Menyajikan Kopi Manual
Selama ini kita lihat tampak ada minat dari kalangan pelajar terhadap dunia barista, namun tidak tersalurkan.
Penulis: Muslim Arsani | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Muslim Arsani I Bener Meriah
SERAMBINEWS.COM, REDELONG - Sebanyak 34 peserta dari pelajar SLTP dan SLTA di Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah mengikuti pertandingan Junior Brewer Championship, atau menyeduh dan menyajikan kopi secara manual (brewing).
Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka HUT ke-15 Kabupaten Bener Meriah, yang diselenggarakan di Lapangan Pacuan Kuda, Sengeda, Kampung Karang Rejo, Kabupaten Bukit, Jumat (11/1/2019).
Iwan Juni, panitia acara dan juga seorang praktisi kopi kenamaan di Bener Meriah, kepada Serambinews.com mengatakan, event yang diperuntukan bagi kalangan pelajar tersebut bertujuan mensosialisasikan kopi dan kebaristaan kepada kalangan generasi muda.
Baca: Terekam CCTV Curi Sepmor di Rumah Sakit Gayo Lues, Harmoko Tertangkap di Perbatasan Aceh Tenggara
Baca: Bupati Aceh Jaya Rombak Kabinet, 74 Pejabat Eselon II, III dan IV Dimutasi
Baca: Harga Emas Antam Turun, Ini Daftar Harga Per Gram
“Selama ini kita lihat tampak ada minat dari kalangan pelajar terhadap dunia barista, namun tidak tersalurkan, dengan adanya kegiatan seperti ini bisa menambah pengetahuan mereka dalam mengenal kopi,” katanya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, diikutsertakannya para pelajar tersebut dikarenakan perkebunan kopi arabika yang berada di Kabupaten Aceh Tengah dan Kabupaten Bener Meriah, ke depannya berada di tangan generasi muda.
Untuk hal ini ia mengaku penting pengenalan kopi dilakukan sejak dini dengan cara membekali keterampilan menyeduh kopi untuk kopi terbaik.
“Karena generasi muda ini merupakan tulang punggung dari kopi arabika Gayo untuk masa yang akan datang, dimana di sisi lain Gayo juga merupakan tulang punggung dari kopi arabika di Indonesia,” pungkasnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, dari kemampuan menyeduh para peserta cukup mengejutkan para juri.
Pasalnya ada beberapa peserta bahkan mempunyai kemampuan layaknya seorang profesional kendati memiliki beberapa catatan yang harus diperbaiki.
Ia menyatakan hal tersebut dapat dipahami mengingat faktor pengalaman dan dari segi umur. Bahkan salah seorang perserta adaalah siswa kelas III SD, atas nama Khairy Imtiyazul Huda tampil sangat baik.
“Kita juga kaget kebanyakan kemampuan para peserta dalam menyeduh layaknya profesional, untuk mempertahankan kemampuan itu ke depannya kami akan mengusulkan pelatihan kebaristaan, semoga dinas terkait bisa menfasilitasinya,” harapnya.(*)