Imigrasi Akui Pengurusan Paspor Meningkat untuk Siasati Harga Tiket Penerbangan Domestik Mahal
Penumpang memiliki tujuan domestik, namun untuk mensiasiti harga tiket murah,mereka memilih rute internasional.
Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Muhammad Nasir I Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Jumlah warga yang mengajukan pengurusan paspor di Kantor Imigrasi Kelas IIA Banda Aceh sejak dua bulan terakhir meningkat.
Pihak Imigrasi mengakui, sebagian warga yang mengurus paspor tersebut hanya untuk kebutuhan transit di Kuala Lumpur, malaysia.
Plt Kepala Kantor Imigrasi Kelas IIA Banda Aceh, Irawan melalui Kasi Lalu Lintas Keimigrasian, Muhammad Hatta mengatakan itu kepada Serambinews.com, Sabtu (12/1/2019).
Baca: Polisi Tembak 2 dari 10 Orang Bersenjata Tajam hingga Air Gun, Diduga Hendak Sweeping di Kota Solo
Baca: Pakar Internet Marketing dan Media Sosial Nukman Luthfie Meninggal Dunia
Baca: Hasil Liga Inggris - Gol Tunggal Mohamed Salah Amankan Posisi Liverpool di Puncak Klasemen
Menurut Hatta, jumlah pengurusan paspor hanya sekitar 120-an orang pada hari biasanya.
Namun sejak Desember hingga Januari ini jumlah pemohon pembuatan paspor meningkat.
Rata-rata terdapat sekitar 200-an paspor yang dikeluarkan imigrasi setiap harinya.
Dia sebutkan beberapa penyebab meningkatnya jumlah pengurusan paspor di Imigrasi Banda Aceh yaitu masuknya musim liburan saat pergantian tahun, pengurusan paspor haji, hingga melonjaknya tiket pesawat dosmestik.
Menurut Hatta, salah satu fenomena baru di Imigrasi yaitu adanya orang mengurus paspor hanya untuk sekadar transit di Kuala Lumpur.
Dikatakan, mereka sebenarnya memiliki tujuan domestik, namun untuk mensiasiti harga tiket murah, mereka memilih rute internasional.
“Naiknya harga tiket pesawat domestik membuat masyarakat memutuskan transit di Kuala Lumpur, kemudian baru melanjutkan perjalanan ke sejumlah kota di tanah air,” ujar Muhammad Hatta.
Salah satu fakta yang ditemukan oleh petugas Imigrasi saat wawancara, yaitu seorang mahasiswa Aceh yang sedang menuntut ilmu di Surabaya.
Mahasiswa tersebut mengurus paspor supaya dapat menempuh penerbangan rute Banda Aceh-Kuala Lumpur-Surabaya.
Ia menceritakan sekitar dua hari yang lalu terdapat 24 pengaju yang melakukan antrean secara online di Kantor Imigrasi Banda Aceh.
Dari jumlah tersebut, setengah di antaranya mengurus paspor hanya untuk kebutuhan transit. (*)