Gara-gara Beda Pilihan Caleg, 2 Makam Dibongkar dan Dipindahkan, Padahal Masih Bersaudara
Diketahui pemilik tanah makam tersebut masih berhubungan saudara sepupu dari anggota keluarga, bernama Awano
SERAMBINEWS.COM - Dua makam yang berada di sebuah pemakaman keluarga di Desa Toto Selatan, Kecamatan Kabila, Bone Bolango, Gorontalo terpaksa dibongkar setelah 26 tahun bertempat di lokasi tersebut.
Dikutip TribunWow.com dari YouTube Official iNews dalam acara iNews Siang, Minggu (13/1/2019), dua makam milik kakek serta cucunya tersebut terpaksa dipindahkan lantaran terjadi perbedaan pandangan politik antara keluarga dan pemilik tanah makam.
Kedua makam tersebut diketahui milik almarhum Masri Dunggio, yang telah 26 tahun dimakamkan di lokasi tersebut dan almarhumah Siti Aisyah Hamsah, cucu Masri Dunggio yang telah dimakamkan selama satu tahun.
Diketahui pemilik tanah makam tersebut masih berhubungan saudara sepupu dari anggota keluarga, bernama Awano
Awalnya, Awano yang juga merupakan adik ipar dari calon legislatif (caleg) meminta pihak keluarga untuk memilih Iriana Monoarfa atau yang kerap mereka sapa dengan Nani, di Pemilu 2019 nanti.
Namun pihak keluarga menolak dan hendak memilih caleg yang lain.
Mengetahui keputusan tersebut, Awano pun marah dan meminta kedua makam tersebut dipindahkan.
Tak hanya diminta memindahkan makam, Awano pun menutup akses jalan ke rumah keluarga.
"Kenapa begitu persoalannya, karena sempat terlontar dari mulutnya sodara Awano itu, kalau kamu tidak pilih Nani, pindahkan kuburan itu, dan itu berulang-ulang," ungkap Sudin, keluarga almarhum.
"Sampai puncaknya kakak saya malah dimaki-maki dan jalan akses ke kakak saya itu, dia tidak tutup sekalian sih, masih ada jalan tapi bentor saja sudah nggak bisa. Yang tadinya dari samping rumahnya itu bisa sampai ke situ," imbuh Sudin.
Proses pemindahan makam tersebut pun diiringi isak tangis oleh pihak keluarga.
Pemerintah daerah setempat pun sempat mencoba untuk melakukan mediasi, lantaran kedua belah pihak masih merupakan keluarga, tetapi mediasi berakhir gagal.
Kedua jenazah tersebut usai dikafani lalu dipindahkan ke makam lain yang berjarak 1 kilometer dari lokasi makam yang lama.
Meski diperlakukan seperti itu dan merasa terdzolimi, pihak keluarga kedua jenazah pun mengaku tabah dan tidak menaruh dendam.
Baca: Raih 90 Suara, Riski Ardial Terpilih sebagai Presiden Mahasiswa UIN Ar-Raniry 2019-2020
Baca: Mengaku Ikhlas Diganti dari Jabatan Ketua KIP Subulussalam, Sahatta: Ini Ketentuan Allah
5 Kuburan juga Dipindahkan Diduga Beda Pilihan Calon Pilkades
