10 negara ASEAN Bahas Kerja Sama Our Eyes Tangkal Terorisme

10 negara ASEAN membahas mekanisme kerja sama pertukaran informasi strategis Our Eyes untuk menangkal berkembangnya ancaman terorisme dan ekstremisme.

Editor: Taufik Hidayat
SERAMBINEWS/M ANSHAR
Seorang wanita bercadar melaporkan kehilangan suami di Kantor Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (Yara), di Banda Aceh, Rabu (19/12/2018) sore. Pada saat yang sama, tiga wanita bercadar lainnya juga melaporkan kehilangan anggota keluarga mereka yang diyakini diciduk Datasemen Khusus (densus 88) antiteror terkait isu teroris. 

SERAMBINEWS.COM - Sepuluh negara ASEAN membahas mekanisme kerja sama pertukaran informasi strategis Our Eyes untuk menangkal berkembangnya ancaman terorisme dan ekstremisme, mulai Rabu hingga Kamis (23-24/1/2019) di Semarang, Jawa Tengah.

Pembahasan itu dilakukan oleh delegasi Kementerian Pertahanaan (Kemhan) Brunei Darussalam, Laos, Kamboja, Malaysia, Myanmar, Philipina, Singapura, Thailand, Vietnam dan Indonesia.

“Teroris di Asia Tenggara tumbuh secara signifikan, terutama dipengaruhi oleh munculnya jaringan teroris global di banyak kelompok, termasuk ISIS [Daesh] dan afiliasinya di seluruh dunia,” ujar Direktur Kerjasama Internasional Ditjen Strategi Pertahanan Kemhan RI, Brigjen TNI Rizerius Eko Hadisancoko, saat memberikan sambutan pertemuan The 2nd Our Eyes Working Group.

Setelah Daesh kalah di Irak dan Suriah, lanjut Rizerius, kelompok-kelompok teroris di seluruh dunia mengubah strategi operasi dengan menggelar aksi bom bunuh diri, perampokan, serangan bersenjata, penyelundupan, penyanderaan, pendirian posko pelatihan dan merekrut anggota baru.

Baca: Mantan Teroris Abu Tholut Bicara Program Bela Negara dan Bagikan Pengalamannya tentang ISIS

Baca: Terduga Teroris Ditangkap di Aceh

Baca: VIDEO - Para Istri Terduga Teroris Pertanyakan Penangkapan Suaminya

Penggunaan teknologi informasi, lanjut Rizerius, menjadi salah satu faktor yang membuat kelompok tersebut dengan mudah menyebarkan ideologi teror dan menarik lebih banyak pendukung.

Pada 2016, tiga negara bersepakat memulai kolaborasi trilateral untuk menangkal ancaman teorisme dan ekstremisme, yaitu Indonesia, Malaysia dan Filipina.

Kerja sama ini berlanjut dengan pembentukan mekanisme pertukaran informasi strategis atau Our Eyes Initiative yang digagas oleh Menhan RI Ryamizard Ryacudu.

Oktober 2018 lalu, pertemuan Menteri Pertahanan ASEAN ke-12 di Singapura sepakat untuk mengadopsi konsep kerja sama Our Eyes.

Awal Januari 2019, kerja sama Our Eyes baru diikuti enam negara, yaitu Brunei Darussalam, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand dan kini berkembang menjadi sepuluh negara.(Anadolu Agency)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved