Dilarang Main Facebook Oleh Suami, Wanita Ini Tewas Gantung Diri, Tulis Status Terakhir di WhatsApp

Sementara suami korban, Sujaedi mengatakan sebelum kejadian sempat bertengkar, Rabu (6/2/2019).

Editor: Faisal Zamzami
Capture Tribun Video
Jenazah Arniati yang tewas gantung diri di kamarnya di RT 06 Kelurahan Sungai Paret, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kamis (7/2/2019) sore, dimasukkan ke kantong jenazah. 

SERAMBINEWS.COM - Arniati (23), warga RT 06 Kelurahan Sungai Paret, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) ditemukan tewas gantung diri, Kamis (7/2/2019) sore.

Dikutip dari TribunKaltim, korban ditemukan gantung diri di rumahnya dengan menggunakan tali yang selama ini dijadikan ayunan.

Kasat Reskrim Polres PPU, Iptu Iswanto mengatakan, sebelumnya korban menulis pesan terakhir untuk keluarga.

 Pesan korban tersebut ditulis pada status di WA pribadinya.

Isi pesan tersebut yakni korban akan mengakhiri hidupnya dan meminta maaf kepada keluarganya.

"Juga menyampaikan ingin menitipkan anaknya, " ujarnya.

Selain itu, sebelum kejadian korban dan suaminya Sujaedi sempat bertengkar.

Pertengkaran tersebut dipicu tindakan korban yang sering bermain social media Facebook.

Sang suami tak suka jika korban sering bermain Facebook.

Akibat pertengkaran tersebut, korban dan sang suami tak saling bicara.

TRIBUNKALTIM/SAMIR
Jenazah Arniati yang tewas gantung diri di kamarnya di RT 06 Kelurahan Sungai Paret, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kamis (7/2/2019) sore, dimasukkan ke kantong jenazah.
TRIBUNKALTIM/SAMIR Jenazah Arniati yang tewas gantung diri di kamarnya di RT 06 Kelurahan Sungai Paret, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kamis (7/2/2019) sore, dimasukkan ke kantong jenazah. 

Sebelum kejadian, pada pukul 12.30 Wita sang suami sempat datang ke rumah dan menemukan korban dalam kamar sedang main handpone.

Ia mengaku membaca status di WA istrinya dan curiga akan mengakhiri hidupnya.

"Saya ketok pintu kamar dan dibuka. Saya bilang mau ambil berkas. Saat saya keluar, pintu kembali dikunci dan saya bilang tidak usah dikunci karena nanti pulang, " ujarnya.

Setelah itu, ia kembali ke kantor Kelurahan Nipah-nipah dan pulang sekitar pukul 15.30 Wita.

"Saya pulang kembali gedor pintu kamar dan tak dibuka. Saya intip lewat jendela ternyata tertutup horden. Jadi saya buka paksa dan setelah itu istri saya sudah tergantung, " ujarnya sembari menangis.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved