Defisit Neraca Dagang Indonesia Januari 2019 Terburuk, Menko Darmin Salahkan Perang Dagang China-AS
Defisit yang menganga itu lantaran rapor perdagangan minyak dan gas bumi (migas) maupun nonmigas sama-sama merah
SERAMBINEWS.COM - Tren defisit neraca perdagangan Indonesia berlanjut.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, neraca dagang Januari 2019 mengalami defisit US$ 1,16 miliar.
Celakanya, angka tersebut merupakan defisit terbesar dibanding periode sama di tahun-tahun sebelumnya, setidaknya sejak 2002 silam.
Di bulan yang sama, neraca perdagangan negara kita pernah mencetak defisit terburuk pada Januari 2014, tapi hanya sebesar US$ 430,6 juta.
Baca: Anak Laki-laki Asal India Ini Mendapat Julukan Bocah Serigala Akibat Alami Kondisi Langka
Defisit yang menganga itu lantaran rapor perdagangan minyak dan gas bumi (migas) maupun nonmigas sama-sama merah.
Sejatinya, kinerja ekspor dan impor Januari lalu sama-sama menurun. Cuma, penurunan ekspor jauh lebih besar dibanding impor.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto memaparkan, nilai ekspor Januari 2019 sebesar US$ 13,87 miliar, turun 3,24% ketimbang bulan sebelumnya alias month to month (mtm), dan menyusut 4,7% secara year on year (yoy).
Hampir semua sektor mengalami penurunan kinerja.
Baca: Presiden Jokowi Kaget Harga Tiket Pesawat Mahal, Rizal Ramli: Gampang Kaget Deh
"Ekspor migas anjlok, semua produk mencatatkan penurunan penjualan," terang dia kemarin.
Penurunan ekspor migas terbesar berasal dari hasil pertambangan gas yang pada Januari hanya US$ 1,09 miliar, merosot 17,77% dibanding Desember 2018.
Ekspor minyak mentah anjlok 77,25% menjadi US$ 72,1 juta.
Sedangkan impor hanya turun tipis secara bulanan, 2,19% menjadi US$ 15,03 miliar.
Tapi secara sektor, impor bahan baku dan penolong masih meningkat dan merupakan kontributor utama impor.
Baca: HUT Ke-30 Serambi Indonesia Dirayakan dalam Kebersamaan dan Rasa Syukur
Perang dagang
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyatakan, kinerja ekspor Januari tahun ini buruk karena efek perang dagang China dengan Amerika Serikat.