Giliran Camat Lapor Warga ke Polisi
Setelah tiga warga Desa Arongan, Kecamatan Arongan Lambalek, Aceh Barat, melaporkan seorang adc/ajudan Bupati Ramli MS
* Kasus Bupati Dihadang, Adc Cabut Pistol
MEULABOH - Setelah tiga warga Desa Arongan, Kecamatan Arongan Lambalek, Aceh Barat, melaporkan seorang adc/ajudan Bupati Ramli MS pada Rabu (20/2) lalu kepada polisi, kini gilaran Camat Arongan Lambalek membuat laporan ke polisi, Kamis (21/2).
Camat Arongan Lambalek, Drs Sabirin melaporkan kasus amuk massa di kantor camat saat berlangsung musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) yang dibuka oleh Bupati Ramli MS. Kemudian, bupati dihadang massa, lalu adc (aide-de-camp) atau ajudan bupati mencabut pistol dan mengacungkannya ke arah massa.
Informasi yang diperoleh Serambi, Jumat (22/2), Camat Arongan Lambalek, Drs Sabirin mulai menjalani pemeriksaan di Mapolres Aceh Barat kemarin sehubungan dengan pengaduannya ke polisi. Selain camat, yang juga diperiksa oleh penyidik adalah Abdul Rafa (62), terlapor dalam kasus ini, merupakan warga Desa Arongan.
Camat Sabirin yang ditanyai Serambi kemarin mengatakan, sengaja membuat laporan ke polisi karena amuk massa di kantornya membuat musrenbang terganggu. Lagi pula, aksi tersebut tidak melalui proses perizinan.
“Selain itu, pihak kecamatan malu. Apalagi amuk massa itu diarahkan ke bupati. Padahal, Pak Bupati hadir ke Arongan Lambalek untuk membuka kegiatan musrenbang. Sangat kami sesalkan adanya amuk warga itu sehingga Pak Bupati mendapat perlakukan tidak menyenangkan dari warga. Kami serahkan kasus kericuhan di kantor camat itu ke polisi untuk diusut tuntas,” kata Sabirin.
Ia bersaran, kalaulah ada persoalan di desa hendaknya dibicarakan secara baik-baik dan tidak harus dengan main hadang bupati. Apalagi, persoalan Desa Arongan itu merupakan persoalan lama, yakni warga menetap terpencar pascatsunami 2004, sebagian di relokasi dan sebagian lali di bertahan di pertapakan lama.
Sesalkan laporan
Sementara itu, Abdul Rafa, selaku terlapor mulai diperiksa penyidik. Saat dimintai tanggapannya kemarin ia menyatakan sangat menyesalkan sikap camat yang membawa kasus tersebut ke polisi. Apalagi yang dituduhkan adalah tidak benar.
“Kami datang dengan baik-baik. Sebelumnya sudah kami sampaikan kepada Pak Camat untuk meminta waktu bertemu dengan Pak Bupati membicarakan soal desa kami yang terpencar,” kata Abdul Rafa.
Menurutnya, ketika akan menemui bupati malah tdak diterima dengan baik-baik sehingga tidak jelas siapa yang memulai sehingga terjadilah peristiwa itu terhadap sejumlah warga. Terhadap peristiwa yang terjadi sudah dijelaskan dalam pemeriksaan di Mapolres. “Kami juga meminta polisi mengusut tuntas terhadap tindakan dugaan main kasar terhadap warga oleh Pantum bupati. Kami juga menyesalkan adanya laporan oleh camat soal di kantor camat ke polisi,” katanya.
Mulai diperiksa
Sementara itu, tiga warga Desa Arongan, yakni Dedi Gunawan, Herman, dan Safrizal melaporkan Aipda AD yang merupakan pantup Bupati Ramli MS diperiksa oleh provos polres setempat.
Elemen sipil di Aceh Barat itu meliputi LBH Pos Meulaboh, Koordinator YARA Perwakilan Aceh Barat, Handami, dan Koordinator GeRAK Aceh Barat, Edy Syah Putra pada Jumat sore kemarin kembali menegaskan bahwa mereka siap mendampingi warga yang menjadi korban.
Namun, sejauh ini mereka masih menunggu laporan resmi dari warga terkait kasus yang disebut-sebut sudah menjadi dua kasus ini . “Kami siap mendampingi,” kata Hamdani.
Seorang pelapor bernama Herman mengungkapkan, mereka sebenarnya ingin menemui bupati secara baik-baik, tetapi bupati menolak. Padahal, persoalan yang disampaikan warga Arongan adalah mengenai persoalan desa yang terus berlarut. “Kami sudah berkali-kali menyampaikan kekantor bupati dan camat, tapi tak ada penyelesaian,” keluhnya,
Sementara itu, Kepala Bagian Umum dan Protokoler Setdakab Aceh Barat, Dedy Gunawar MSi mengatakan, apa yang dilakukan oleh adc/ajudan Bupati Aceh Barat dari unsur kepolisian itu semata-mata untuk menyelamatkan Bupati Ramli MS. “Saat itu massa dari Desa Arongan sudah sangat anarkis dan sudah mulai memukul bupati,” demikian Dedy. (riz)