Haji Uma Janji Perjuangkan Dibukanya Rute Pelayaran Krueng Geukuh-Penang, untuk Kapal Penumpang

Haji Uma berjanji akan memperjuangkan dibukanya rute pelayaran untuk kapal penumpang dari Krueng Geukueh, Aceh Utara ke Penang, Malaysia.

Penulis: Saiful Bahri | Editor: Taufik Hidayat
Dok: Haji Uma
Haji Uma berbincang dengan Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Klas IV Lhokseumawe, Azwar SH MH, saat melakukan kunjungan ke Lhokseumawe, Senin (25/2/2019). 

Laporan Saiful Bahri | Lhokseumawe

 SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Anggota DPD asal Aceh Sudirman atau kerap disapa Haji Uma, janji akan memperjuangkan dibukanya rute pelayaran untuk kapal penumpang dari Krueng Geukueh, Aceh Utara ke Penang, Malaysia.

Janji ini disampaikan Senin (25/2/2019) sore, saat berkunjung ke Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Klas IV Lhokseumawe.

Haji Uma memaparkan, rute pelayaran penumpang ini perlu dibuka, untuk kemudahan masyarakat Aceh yang ingin pergi atau pulang ke Malaysia, serta untuk keselamatan dalam pelayaran.

Dijelaskan, saat ini ada sekitar 640 ribu warga Aceh berada di  Malaysia untuk bekerja.

Mayoritasnya berasal dari Lhokseumawe, Aceh Utara, Aceh Timur, dan Sigli.

Selain itu, aktifitas masyarakat yang ingin berlibur atau berobat ke Malaysia juga sangat tinggi.

“Disamping itu, realita sekarang ini, banyak TKI yang ingin pulang ke Aceh, nekat menggunakan boat-boat yang tidak standar, sehingga sangat rawan kecelakaan,” katanya.

Jadi didasari kondisi ini, maka sangatlah berpotensi dibuka rute pelayaran penumpang Krueng Geukueh-Penang. Ongkos akan hemat, waktu tempuh pun hanya sekitar enam jam.

Baca: Lumpuh Layu Setelah Step Saat Berumur Dua Bulan, Haji Uma Janji Fasilitasi Pengobatan

Baca: Perut M Arkan Terus Membesar, Haji Uma Tawarkan Pengobatan Lanjutan di Jakarta

Baca: Sindir Jokowi, Rizal Ramli: Boro-Boro Kedaulatan Pangan, Impor Justru Ugal-ugalan

Diakuinya, sekarang ini, Pemerintah Malaysia sudah melarang kapal terbuat dari fiber untuk masuk ke negaranya.

Namun sesuai hasil penelusuran dia, sekarang ini ada dua kapal cepat di Aceh yang terbuat dari aluminium dan tidak difungsikan karena kondisinya rusak, yakni Kapal Pulo Rundo dan Pulo Deudap.

“Kedua kapal tersebut sangat berpotensi digunakan untuk pelayaran ini. Teknis perbaikannya, apakah dilakukan langsung oleh pemerintah atau melalui pihak ketiga, bisa diputuskan nanti,” katanya.

Sehingga kepada pihak Syahbandar, dia meminta untuk segera mengajukan permohonan pembukaan rute palayaran penumpang tersebut.

Jika sudah diajkukan permohonannya, Haji Uma berjanji akan memperjuangkannya di tingkat Kementerian.

Baca: KMP Labuhanhaji Naik Dok, Rute Pelayaran Simeulue-Singkil Sementara Disetop

Baca: Teliti Komunikasi Antar Budaya Etnik Cina, Wakil Dekan Dakwah IAIN Lhokseumawe Raih Gelar Doktor

Baca: Gelar Latihan Militer, Angkatan Laut Iran Klaim Sukses Luncurkan Rudal Jelajah dari Kapal Selam

Sedangkan Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Klas IV Lhokseumawe, Azwar SH MH, mengakui bahwa pembukaan rute pelayaran ini sangat potensial.

Sehingga dia memastikan akan segera membuat surat permohonan melalui Syahbandar provinsi ke pemerintah pusat.

“Semoga bisa disetujui, karena memang sangat berpotensi,” ungkap Azwar.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved