Takut Sang Anak Balas Dendam, Amerika Tawarkan Rp 14 Miliar untuk Buru Putra Sulung Osama bin Laden

Pemerintah Amerika Serikat kini tengah memburu putra mendiang pemimpin Al Qaeda Osama bin Laden.

Editor: Faisal Zamzami
Metro.co.uk
Hamza bin Laden, penerus Osama bin Laden. 

SERAMBINEWS.COM - Nama Osama bin Laden kembali muncul di pemberitaan media.

Kali ini adalah tentang pemburuan putra Osama bin Laden, Hamza bin Laden yang sering dijuluki sebagai putra mahkota jihad.

Dilansir dari berbagai sumber, Hamza bin Laden diyakini akan menjadi penerus sang ayah sebagai pemimpin gerakan ekstremis, Al Qaeda.

Kini, Pemerintah Amerika Serikat pun siap gelontorkan dana sebesar 1 juta dolar AS atau sekitar Rp 14 milyar untuk siapapun yang dapat memberikan informasi tentang keberadaan Hamza bin Laden.

Pemerintah Amerika Serikat kini tengah memburu putra mendiang pemimpin Al Qaeda Osama bin Laden.

Washington bahkan menawarkan hadiah sebesar 1 juta dollar AS atau sekitar Rp 14 miliar untuk informasi yang bisa mengarahkan pada lokasi keberadaan Hamza bin Laden yang kerap disebut sebagai pewaris gerakan ekstremisme di masa depan.

Lokasi Hamza bin Laden yang kerap dijuluki dengan sebutan putra mahkota jihad itu telah menjadi bahan spekulasi selama bertahun-tahun.

Sejumlah laporan ada yang menyebut Hamza berada di Pakistan, tetapi ada juga yang mengklaim bahwa dia kini tinggal di Afghanistan.

Selain itu, ada juga yang menyebut Suriah dan Iran sebagai tempat persembunyian Hamza.

"Hamza bin Laden adalah putra mendiang pemimpin Al Qaeda Osama bin Laden dan telah muncul sebagai pewaris kepemimpinan dari jaringan itu," ujar pernyataan Departemen Luar Negeri AS, dikutip AFP, Jumat (1/3/2019).

Baca: NU Sarankan Masyarakat Tak Sebut Kafir untuk Non-Muslim

Baca: Justin Bieber Ulang Tahun ke-25, Foto Imut Masa Kecilnya Ramaikan Trending Twitter

Hamza, yang menurut AS kini berusia 30-an tahun, disebut telah mengancam untuk melancarkan serangan-serangan terhadap AS sebagai pembalasan atas pembunuhan ayahnya pada 2011 saat bersembunyi di kota Abbottabad, Pakistan, oleh pasukan khusus AS.

Badan-badan intelijen AS memandang Hamza bin Laden sebagai penerus ayahnya untuk menggerakkan jihad secara global, terlebih saat kelompok ISIS yang lebih ekstrem kini telah terdesak hingga batas terakhirnya di Suriah.

Pada 2015, Hamza sempat merilis pesan audio yang menyerukan para pendukungnya di Suriah agar bersatu dan mengklaim bahwa pertempuran di negara yang dilanda perang akan membuka jalan untuk "pembebasan Palestina".

Selain itu dalam sebuah pesan setahun kemudian, seperti yang dilakukan mendiang Osama, Hamza mendesak penggulingan kepemimpinan di negara Arab Saudi, asal mereka.

Baca: Satu Rumah di Nagan Terbakar Saat Shalat Jumat

Baca: Terima Mandat SBY dari Singapura, AHY Langsung Turun ke Aceh

Melansir dari Al Jazeera, sebelumnya Hamza sempat merilis sebuah pesan audio di internet.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved