VIDEO - Tanpa Zat Kimia, Abusyik ‘Mengubah’ Air Asin menjadi Air Tawar, dan Layak Dikonsumsi
Menyikapi banyaknya keluhan masyarakat terkait sumber air bersih di wilayah pesisir pidie, Bupati Roni Ahmad (Abusyik) langsung beraksi.
Penulis: RA Karamullah | Editor: Amirullah
SERAMBINEWS.COM, SIGLI – Menyikapi banyaknya keluhan masyarakat terkait sumber air bersih di wilayah pesisir pidie, Bupati Roni Ahmad (Abusyik) langsung beraksi.
Abusyik langsung turun ke lokasi dan mengolah sistem penyaringan atau modifikasi secara tradisional.
Aksi yang dilakukan bersama sejumlah warga ini merupakan ikhtiar yang sedang dikembangkan untuk memecahkan persoalan atau ancaman krisis air bersih di kawasan pesisir Pidie.
Caranya adalah sumur dikuras dulu, selanjutnya air di dalam sumur dibuang atau ditarik menggunakan pompa air.
Kemudian diisi tanah liat di dasar sumur sebanyak beberapa karung. Lalu disusun bongkahan batu karang di atasnya.
Menurut Abusyik, bongkahan batu karang, yang sebut-sebut bisa menetralkan kadar air asin atau air lagang itu ia datangkan dari pegunungan di kawasan padang tiji, kabupaten Pidie.
Baca: Pengadilan Bubarkan Partai Raksa Thailand, Para Pendukung Partai Menangis
Baca: VIDEO - Sakit di Malaysia, Warga Aceh Akhirnya Bisa Pulang Kampung
Baca: Rekrutmen Bersama BUMN 2019, Ini Cara Pendaftarannya
Bupati Pidie bersama warga juga memperbaiki sejumlah sumur masyarakat di kawasan gampong Pasi Peukan Baro, Kecamatan Kota Sigli.
Menurut Abusyik, teknik ‘mengubah’ air asin atau air lagang menjadi tawar seperti yang telah ia praktikkan di gampong Pasi Rawa adalah solusi murah untuk mengatasi kebutuhan air bersih yang layak dikonsumsi, terutama bagi warga pesisir pantai.
Apalagi metodenya cukup sederhana, ramah lingkungan, dan jauh lebih murah dibandingkan dengan pengadaan sumur bor (artesis) atau metode penyaringan.
Tak bisa dipungkiri bahwa persoalan air bersih layaknya ‘penyakit’ menahun bagi warga gampong Pasi Rawa dan sekitarnya.
Hal ini diakui oleh Siti Safura (35), seorang Ibu Rumah Tangga di gampong Pasi Peukan Baro.
Siti Safura mengatakan, sedari dulu sumur di kampung mereka sudah berasa asin. Harapan bisa mendapatkan air bersih pun masih terus berlanjut, salah satu cara yakni dengan sumur bor.
Pasca tsunami, katanya, memang ada NGO asal German dan dari Negara Australia yang melakukan teknik pengeboran. Namun, sumber airnya tidak juga jernih, warnanya kekuning-kuningan dan rasanya tetap asin
Persoalan pelik yang sering dihadapi oleh masyarakat pesisir adalah menemukan sumber air bersih.
Bupati Pidie Roni Ahmad mengaku, setiap menyambangi warga pesisir, pihaknya kerap mendapati keluhan warga terkait krisis air bersih. Padahal air adalah sumber kehidupan.