Terorisme di Selandia Baru

Cerita Warga Aceh di New Zealand, Didatangi Tetangga dan Sahabat Usai Penembakan di Christchurch

Setelah peristiwa tadi siang, ternyata para tetangga dan sahabat Niklin ikut berdatangan ke rumahnya untuk memberi semangat.

Penulis: Subur Dani | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/FOR SERAMBINEWS.COM
Warga Aceh di New Zealand, Niklin Jusuf, dan tiga putranya. For 

Laporan Subur Dani | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Ungkapan duka dan solidaritas warga Selandia Baru untuk muslim di negara itu turut mewarnai suasana pascainsiden penembakan brutal di Masjid Annoor di Kota Christchurch, Jumat (15/3/2019).

Hal ini pula yang dialami Niklin Jusuf, warga Ujong Rimba, Kecamatan Mutiara, Pidie, yang menetap di Kota Wellington, New Zealand (Selandia Baru).

Mantan pejuang GAM di luar negeri ini kepada Serambinews.com memastikan tidak ada warga Aceh yang menetap di Kota Christchurch.

Baca: Saksi Mata: Jemaah Diberondong Teroris Saat Duduk di Antara Dua Sujud, Korban Selamat Pura-pura Mati

Baca: Insiden Penembakan Sadis di Christchurch, Ini Pengakuan Warga Aceh yang Tinggal di Selandia Baru

Baca: Seniman Asal Padang Jadi Korban Penembakan Teroris di Masjid Selandia Baru, Peluru Bersarang di Dada

Artinya, juga tidak ada warga Aceh yang melaksanakan Shalat Jumat di Masjid Annoor saat kejadian tersebut.

"Kalau saya tak salah tidak ada orang kita di sana," katanya saat dihubungi Serambinews.com sekitar pukul 18.00 WIB.

Niklin mengaku sangat sedih karena korban yang berjatuhan merupakan warga muslim yang menetap di sana.

"Tentu kita sedih, karena banyak saudara seiman yang menjadi korban," katanya.

Niklin mengaku, selama ini, New Zealand termasuk negara kepulauan yang sangat kondusif dan temasuk negara yang toleran.

"Selama ini ya aman-aman saja, tidak kejadian semacam ini. Kita diberi hak (toleransi) dan sangat dijaga," kata Niklin.

Bahkan, katanya, dia bersama keluarga sama sekali tidak pernah berpikir akan terjadi insiden penembakan tersebut.

"Sama sekali kami tidak terbayang akan terjadi peristiwa ini," katanya.

Pascaperistiwa itu, Niklin bersama keluarga juga berkomunikasi dengan warga Aceh lainnya yang kini tersebar di beberapa kota di Selandia Baru.

Setelah peristiwa tadi siang, ternyata para tetangga dan sahabat Niklin ikut berdatangan ke rumahnya untuk memberi semangat.

"Mereka datang ke rumah untuk bersama-sama kami, katanya tidak apa-apa, memberi semangat dan ada juga sahabat yang menanyakan keadaan via message," katanya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved