Pilpres 2019

SBY Angkat Bicara Terkait Video Agum Gumelar Mempertanyakan Sikapnya Mendukung Prabowo di Pilpres

Menurut SBY, Agum Gumelar yang merupakan purnawirawan Jenderal tersebut tanpa sebab mendiskreditkannya soal dukungan kepada Prabowo.

Editor: Amirullah
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono memberikan keterangan pers usai acara diskusi netizen di Cibubur, Jawa Barat, Sabtu (20/2/2016). Partai Demokrat menolak revisi UU KPK karena lebih banyak melemahkan dibanding menguatkan lembaga tersebut. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) angkat bicara terkait video pernyataan Agum Gumelar yang mempertanyakan sikapnya mendukung Prabowo Subianto di Pemilu Presiden 2019.

Pernyataan Agum tersebut menurut SBY sangat menggangu perasaan Ani Yudhoyono yang sedang dirawat di National University Hospital (NUH) Singapura karena kanker darah.

"Setelah hampir 3 bulan saya "berpuasa" dan tidak berinteraksi di dunia media sosial, maaf, kali ini saya ingin menyampaikan sesuatu. Tadi malam, ketika saya mendampingi Ibu Ani di rumah sakit "NUH" Singapura, saya harus menenangkan perasaan Ibu Ani yang terus terang terganggu dengan pernyataan Pak Agum Gumelar beberapa saat yang lalu," kata SBY, Jumat (15/3/2019).

Baca: Ketua KPK Benarkan Ketum PPP Romahurmuziy Terjaring OTT, Kabarnya Diciduk di Kemenag Sidoarjo

Baca: Hasil Drawing Perempat Final Liga Champions Bocor di Medsos, Benarkah Undiah Sudah Dilakukan?

Menurut SBY, Agum Gumelar yang merupakan purnawirawan Jenderal tersebut tanpa sebab mendiskreditkannya soal dukungan kepada Prabowo.

Kondisi tersebut menurut SBY membuat istrinya tidak senang.

"Teman-teman tahu bahwa Pak Agum, tak ada angin tak ada hujan, tiba-tiba menyerang dan mendiskreditkan saya soal pencapresan Pak Prabowo Nampaknya Ibu Ani merasa tidak "happy" dengan kata-kata Pak Agum yang menghina saya sebagai "tidak punya prinsip,"katanya.

Hal tersebut menurut SBY membuat dirinya sedih, bagaimana tidak Ani Yudhoyono sedang berjuang melawan penyakit kanker.

Baca: KPK Dikabarkan Tangkap Ketua Umum PPP Romahurmuziy di Kanwil Kementerian Agama Sidoarjo

Baca: Menikah di Masjid Darul Falah, Wali Kota Langsa Usman Abdullah dan Nadia Anwar Berstatus Suami Istri

Sehingga sangat sedih ketika istrinya sedang berjuang melawan penyakit kemudian diganggu oleh video Agum tersebut.

"Melihat Ibu Ani sedih, saya juga ikut sedih. Mengapa? Ibu Ani saat ini sedang berjuang untuk melawan dan mengalahkan kanker yang menyerang dirinya. Ibu Ani bersama saya, siang dan malam, sedang berusaha untuk menjaga semangat dan kesabaran, agar tetap kuat menghadapi serangan kanker yang menimpa Ibu Ani. Tentu, sebagai pendamping setia Ibu Ani saya sedih kalau ada berita yang justru menggangu hati dan pikirannya," katanya.

Lebih sedih lagi menurut SBY, selama ini hubungannya dengan keluarga Agum Gumelar baik. Istri Agum Gumelar, Linda Amalia Sari pernah menjabat sebagai menteri di masa pemerintahannya.

"Yang kedua, ternyata yang membuat Ibu Ani sedih adalah karena kami merasa selama ini hubungan keluarga Pak Agum dengan keluarga kami baik. Bahkan, disamping Ibu Linda pernah bersama-sama mengemban tugas di pemerintahan selama 5 tahun, Ibu Ani juga sangat sayang kepada Ibu Linda Gumelar," katanya.

Menurut SBY, Agum Gumelar tersebut tidak tahu betapa dilematisnya partai Demokrat dalam menghadapi Pemilu Presiden 2019, sehingga kemudian mengeluarkan kata-kata tersebut.

Baca: Hasil Survei Elektabilitas Jokowi-Maruf Vs Prabowo-Sandi di 13 Lembaga, Lihat Perbandingannya

Baca: Badai Matahari Diperkirakan Terjadi Hari Ini! Bakal Ada Gangguan Satelit dan Listrik, Ini Kata BMKG

"Jika tahu, tak akan berkata begitu. Kecuali kalau Pak Agum memang tidak suka dan benci dengan saya. Saya juga mengatakan kepada Ibu Ani ... 'Percayalah saat ini lebih banyak orang yang bersimpati dan bahkan mendoakan Ibu Ani agar Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa mengangkat penyakit Ibu Ani, dibandingkan dengan yang mencercanya'" katanya.

SBY mengatakan dirinya bisa saja menjawab pernyataan Agum Gumelar yang dapat digolongkan pembunuhan karakter tersebut . Namun, hal itu tidak ingin ia lakukan karena sangatlah tidak bijaksana.

"Saya malu kalau harus bertengkar di depan publik. Apalagi saat ini situasi sosial dan politik makin panas. Bagai jerami kering di tengah musim kemarau yang ekstrim dan panjang. Yang diperlukan bukanlah api, tetapi sesuatu yang meneduhkan & menyejukkan," katanya.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved